Istri Taufan Pawe Mau Ketua Golkar, Apa Kata Dunia...

Taqyuddin Djabbar (kiri) - (ist)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Musyawarah Daerah X DPD Partai Golkar Parepare, Sulawesi Selatan, siap digelar. Salah satu agendanya, memilih ketua. Dua figur yang mendaftar, yakni Erna Rasyid Taufan dan Taqyuddin Djabbar untuk berkompetisi memprebutkan kursi Ketua. 

Erna adalah istri dari Walikota Parepare Taufan Pawe yang juga Ketua DPD Golkar Sulsel. Sedangkan Taqyuddin mantan Wakil Bendahara DPD Golkar Sulsel. 

Sepintas, peluang keterpilihan Erna lebih besar ketimbang Taqyuddin mengingat latar belakang tersebut. Tetapi Taqyuddin memiliki pertimbangan rasa dan rasio demi Golkar. 

Berikut petikan wawancara Taqyuddin Djabbar dengan CELEBESMEDIA.ID.

Apa pertimbangannya maju melawan istri Ketua DPD Golkar. Sekilas kans Anda tidak sebesar Erna?

Dasarnya niat baik demi Golkar dan nama baik Taufan Pawe dan keluarganya. Pak Taufan kan sudah Ketua DPD Golkar Provinsi. Kalau istrinya lagi Ketua DPD Golkar Parepare, istilah anak millenial, apa kata dunia. Kan bisa menimbulkan kesan tidak baik pada keluarga ini, dan di kalangan kader Golkar. Juga bagi warga Parepare, bahwa keluarga ini mau menguasai semua. Pak TP juga Walikota kan... 

Reputasi Taufan Pawe bisa terganggu ya?

Bisa kalau muncul kesan itu di internal Golkar maupun warga. Selama ini reputasi TP cukup bagus. Janganlah jabatan itu merusak reputasinya, dan meninggalkan kesan kurang baik di akhir masa jabatannya sebagai Walikota. 

Dulu Anda melawan Taufan Pawe dalam Pilwakot, namun di periode kedua Anda malah bergabung membantu dia sehingga akhirnya terpilih untuk periode kedua. Sekarang Anda melawan lagi. Apa ada kekecewaan?

Iya itu betul. Saya tegaskan saya tidak ada masalah dengan Pak TP maupun keluarganya. Tidak ada juga kekecewaan saya kepadanya. Saya pernah melawan dia dalam Pilwali pertama, tetapi saya ikut mendukungnya di kompetisi periode kedua. Niatnya juga untuk keberlanjutan pembangunan di Kota Parepare. Tidak ada kepentingan pribadi saya, sehingga tidak alasan untuk saya kecewa. 

Lantas mengapa melawan sekarang?

Ya saya melawan Ibu Erna. Saya tidak melawan Pak TP. Di Golkar kan TP Ketua DPD Provinsi. Ini kompetisi tingkat kota. Tetapi saya hanya ingin menghindarkan mereka dari cibiran publik. Menjaga Golkar dari manuver yang berpotensi merusak citra partai karena kesan keserakahan jabatan dan kekuasaan sudah muncul di internal partai. Itu saja. 

Anda pernah menyampaikan hal itu kepada TP?

Tidak. Saya tidak mau ada kesan saya mengemis jabatan. Kita kompetisi saja. Toh saya selaku kader Golkar juga punya hak memilih dan dipilih. Cuma saya tidak punya hak suara karena saya bukan pengurus kecamatan Golkar. Tetapi kalau dukungan dari kader ya pasti ada.

Ada yang mempertanyakan keanggotaan Erna belum sampai lima tahun, sedangkan syarat mencalonkan diri jadi Ketua minimal lima tahun keanggotaan. Bagaimana itu?

Ya itu hak kader mempertanyakan atau mengklarifikasi kepada DPP Golkar. Silakan DPP mempelajari. Kan cuma klarifikasi. Kalau benar ditinjau ulang kepesertaannya. Kan bisa juga diberi diskresi. Sama juga dengan saya, kalau DPP mau berikan diskresi. Itu biasa saja.

Download aplikasi celebesmedia.id di Appstore dan Playstore.

Follow dan Add juga Sosial Media Celebesmedia.id di Instagram, Twitter, Facebook & Youtube.