4 Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Adu Gagasan di Debat Perdana

Pasangan MULIA, Sehati, Inimi dan Aman - (foto by Akbar)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Debat perdana Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, mengusung tema Peningkatan Kesejahteraan Melalui Pelayanan Inklusi dalam Bingkai NKRI, Sabtu (26/10/2024).

Debat perdana ini berlangsung di Hotel Dalton, Makassar, dengan durasi 180 Menit. 

Keempat Calon hadir dengan ratusan pendukung yang membuat ruangan debat bergemuruh. Para pendukung silih berganti menyanyikan yel-yel sebagai bentuk dukungan kepada paslon. 

Dalam sesi debat kali ini, ada 8 tema khusus yang menjadi fokus utama pembahasan, meliputi Kesehatan, Pendidikan, Perlindungan Anak dan Disabilitas, Moderasi Beragama, Egonomi dan Lapangan Kerja, Digitalisasi Layanan Publik, Reformasi Birokrasi dan Ketahanan Pangan. 

Empat Paslon yang mengikuti sesi debat, yaitu Paslon Nomor Urut 1 (MULIA), Munafri Arifuddin - Aliyah Mustika Ilham, Paslon Nomor Urut 2 (SEHATI), Andi Seto - Rezky Mulfiati, Nomor Urut 3 (INIMI), Indira Jusuf - Ilham Ari Fauzi dan Nomor Urut 4 (AMAN), Amri Arsyid - Abd Rahman Bando. 

Keempatnya, kompak menyampaikan visi misinya dengan tegas untuk pembangunan di Kota Makassar. 

Dalam sesi debat kali ini, ada 7 Panelis Ahli yang dilibatkan, Mulai dari Aktivis Perempuan hingga Jurnalis. Ketujuh Panelis tersebut ialah Prof Amiruddin Syam (Unhas), Husaimah husain (aktivis perempuan), Prof Muhaimin Latif (UIN), Prof Muhammad Rinaldy Bima (UMI), Andi Tenri Putri L Haris (UT), Nur Tamzil Tahir (jurnalis), Endang Sari (Unhas).

Calon Wali Kota Makassar nomor urut 1, Munafri Arifuddin, menyebutkan esensi debat dalam Pilkada yaitu mencari solusi, bukan untuk kompetisi berpendapat antara paslon. 

Menurutnya, debat adalah menyalurkan ide dan gagasan untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Kota Makassar tentu menjadi tujuan utama.

Tak hanya itu, debat merupakan wadah Paslon menyampaikan visi misi untuk membangun Kota Makassar, tentu harus fokus pada hal-hal yang parsial.

"Ini hanya memastikan bahwa kita punya sebuah pandangan untuk menyelesaikan masalah yang ada, bukan jago-jagoan bukan mau tes satu dengan yang lain," katanya.