Rusia Sebut Prancis Diskriminasi Atlet Berhijab di Olimpiade
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Prancis yang melarang atlet berhijab pada Olimpiade Musim Panas Paris.
Rusia menganggap keputusan Prancis tersebut sebagai tindakan segregasi yang mencolok. Hal ini ditegaskan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Jumat (26/7).
Pernyataan itu muncul sehari setelah pelari cepat (sprinter) asal Prancis Sounkamba Sylla mengatakan dia dilarang menghadiri upacara pembukaan Olimpiade karena dia mengenakan jilbab.
"Tindakan segregasi terang-terangan lainnya terjadi di Paris kemarin... Sudah jelas bahwa bahkan sebelum Olimpiade, acara olahraga ini tidak ada hubungannya dengan tujuan gerakan Olimpiade ... dan dalam semua hal bertentangan dengan semangat Olimpiade," kata Zakharova.
Dia membandingkan larangan tersebut dengan diskriminasi yang dihadapi oleh atlet dan jurnalis Rusia dan Belarusia di Olimpiade.
"Sekali lagi (Barat) melanggar semangat olahraga di luar politik. Bertentangan dengan klaim beberapa pejabat Prancis bahwa mereka berjuang untuk keberagaman dan kebebasan berekspresi, mereka yang tidak setuju secara nyata dan mencolok dikenai sanksi," kata Zakharova.
Olimpiade Musim Panas 2024 akan diselenggarakan mulai 26 Juli hingga 11 Agustus, sedangkan Paralimpiade akan berlangsung mulai 28 Agustus hingga 8 September.
Sumber: Sputnik / Antara