Berikut Maskot Piala Dunia dari Masa ke Masa

La'eeb, maskot Piala Dunia 2022 Qatar - (foto by FIFA)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Segala hal tentang Piala Dunia selalu menjadi pembasahan menarik. Tak terkecuali maskot yang dipilih oleh tiap tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia.

Sebuah maskot mempunyai peran penting dengan sifat dan karakteristiknya yang unik. Sengaja didesain untuk promosi, sebagai duta negara tuan rumah dan juga merchandise.

Penggunaan maskot resmi di Piala Dunia baru dimulai pada tahun 1966 di Inggris, meskipun pesta sepakbola empat tahun itu sudah lama terselenggara sejak 1930.

Sejak 1966 hingga edisi tahun ini, tercatat total sudah ada 15 maskot yang dikeluarkan.

Berikut daftar maskot Piala Duni dari masa ke masa:

1. World Cup Willie (Inggris 1966)


World Cup Willie adalah maskot pertama Piala Dunia yang didesain oleh ilustrator buku anak-anak berkebangsaan Inggris, Reg Hoye. Maskot ini berwujud singa jantan yang merupakan simbol tradisional kerajaan Inggris yang dipakaikan jersey bermotif bendera negara tersebut.

2. Juanito (Meksiko 1970)


Maskot ini menggunakan manusia sebagai dasar modelnya. Juanito digambarkan sebagai seorang anak laki-laki tembem berseragam warna bendera Meksiko, dan memakai topi sombrero lebar bertuliskan “MEXICO 70” di kepalanya. Nama Juanito merupakan turunan dari Juan, yang umum dipakai di negara-negara penutur bahasa Spanyol.

3. Tip dan Tap (Jerman Barat 1974)


Tip dan Tap merupakan maskot pertama yang terdiri atas dua karakter berbeda. Keduanya menggunakan jersey tim Jerman Barat yang masing-masing bertuliskan WM dan 74. Kata WM sendiri merupakan singkatan dari Weltmeisterschaft yang diterjemahkan menjadi Piala Dunia. Tip dan Tap yang saling berangkulan digambarkan sebagai lambang keharmonisan dan semangat fair play.

4. Gauchito (Argentina 1978)


Maskot Gauchito yang menggambarkan seorang anak laki-laki ini terinspirasi oleh para gaucho atau gembala hewan lokal Argentina. Hal ini dapat dilihat dari topi, syal, dan cambuk – aksesoris pakaian sehari-hari gaucho yang melengkapi jersey Argentina.

5. Naranjito (Spanyol 1982)


Naranjito berasal dari kata naranja yang merupakan bahasa Spanyol yang berarti buah jeruk, sesuai dengan desain keseluruhan maskot. Ini menjadikannya maskot pertama yang dibuat berdasarkan benda selain manusia dan hewan. Jeruk sendiri merupakan buah yang umum dimakan masyarakat Spanyol.

6. Pique (Meksiko 1986)


Meksiko kembali menjadi tuan rumah Piala Dunia dan menggunakan cabai jalapeno sebagai basis desain maskot barunya. Nama Pique yang tersemat pada maskot berasal dari kata bahasa Spanyol picante yang dapat bermakna lada atau rasa pedas.

7. Ciao (Italia 1990)


Di antara semua maskot Piala Dunia, barangkali inilah maskot dengan desain paling tidak biasa. Bukan manusia bukan pula hewan, Ciao adalah stick figure bercorak warna bendera nasional Italia dengan bola sepak sebagai bagian kepalanya. Kata ciao yang digunakan sebagai namanya merupakan kata sapaan dalam bahasa Italia yang dapat berarti “halo” atau “selamat tinggal”.

8. Striker (Amerika Serikat 1994)


Sepak bola bukan olahraga yang populer di Negeri Paman Sam (julukan AS). Karena itu dipilih hewan peliharaan paling umum di Amerika Serikat, yaitu anjing sebagai maskot. Tidak tanggung-tanggung, studio Warner Bros digandeng untuk mendesain striker, lengkap dengan jersey merah putih biru AS.

9. Footix (Prancis 1998)


Footix berwujud ayam jantan, lambang nasional negara Prancis, dan diberi warna biru dan merah sesuai bendera nasionalnya. Nama Footix berasal dari kata football yang mengalami pemenggalan dan ditambahkan akhiran -ix seperti nama Asterix, tokoh dari komik populer berjudul sama asal negeri tersebut.

10. Ato, Kaz, dan Nik aka The Spheriks (Korea Selatan-Jepang 2002)


Desain maskot ini terbilang sangat unik. The Spheriks atau trio Ato, Kaz, dan Nik adalah murni hasil rekaan CGI. Warna yang diusung ketiganya yaitu oranye, ungu, dan biru menambah kesan futuristik. The Spheriks juga dibuatkan serial animasinya, mereka tergabung dalam satu tim atmoball, olahraga fiksi sejenis sepak bola.

11. Goleo VI (Jerman 2006)


Desain Goleo sempat banjir kritikan karena singa kurang mewakili Jerman, bahkan merupakan bagian dari lambang tradisional Inggris dan Belanda yang notabene rival Jerman. Namanya berasal dari kata goal yang digabungkan dengan leo. Goleo selalu ditemani oleh Pille, sidekick-nya berupa bola sepak yang bisa berbicara.

12. Zakumi (Afrika Selatan 2010)


Maskot Zakumi sangat Afrika Selatan. Dasar modelnya, macan tutul adalah hewan yang umum ditemukan di negara paling selatan benua Afrika ini. Warna hijau dan emas yang digunakan merupakan warna timnas tuan rumah. Nama Zakumi berasal dari bergabungnya kode negara tersebut, yaitu "ZA" dengan kata kumi yang merupakan padanan beragam bahasa di Afrika untuk angka sepuluh.

13. Fuleco (Brasil 2014)


Nama maskot ini berasal dari kata bahasa Portugis futebol (Sepak bola) dan ecologia (Ekologi/lingkungan) digabungkan untuk membentuk nama Fuleco. Melalui Fuleco, Brasil tidak hanya ingin mengampanyekan semangat bermain sepak bola, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai lingkungan. Hal itu ditunjukkan dengan memilih armadilo three-banded, hewan endemik Brasil yang terancam punah akibat kerusakan lingkungan di negeri Samba itu.

14. Zabivaka (Rusia 2018)


Zabivaka, si serigala energik pemakai kacamata sporty yang sedang asyik bermain sepak bola. Kreator Zabivaka adalah mahasiswi desain grafis Tomsk State University, Yekaterina Bocharova. Diterjemahkan dari bahasa Rusia, arti nama Zabivaka adalah "Sang Pencetak Gol".

15. La'eeb (Qatar 2022)


La’eeb berbentuk seperti penutup kepala orang-orang timur tengah yang memiliki perawakan unik nan misterius. Menurut laman resmi FIFA, La'eeb dalam bahasa Arab berarti pemain dengan kemampuan super. La'eeb adalah benda yang tidak bisa dijelaskan sehingga para fans sepakbola bisa menginterpretasikan sesuai kemauan mereka.

La'eeb digambar mengenalkan semangat bermain, menyebarkan kegembiraan dan kepercayaan diri. Karakter ini diharapkan bisa membakar semangat pemain dan sukacita fans.

Sumber foto: Gazeta.ru - FIFA