CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Kehidupan bagaikan roda yang berputar. Ini juga dirasakan legenda sepakbola Brasil, Ronaldindo Gaucho.

Ronaldinho yang pernah meraih dua kali pemain terbaik dunia itu dikabarkan bangkrut. Bahkan, ia memiliki utang yang belum dilunasi.

Hal ini terungkap saat Ronaldinho dan kakaknya tidak mampu membayar denda atas tindakan ilegal yang dilakukannya tiga tahun lalu.

Mantan bintang Barcelona dan PSG ini bersama saudaranya, Roberto, dijerat kasus pembangunan atau konstruksi ilegal di kawasan yang dilindungu pada Februari 2015. Ia diperintahkan untuk membayar denda 8,5 juta Real Brasil atau sekitar 1,7 juta Euro (Rp 32,8 miliar).

Ronaldinho bersama perusahaan Reno Constructions and Incorporations Ltd melakukan pembangunan ilegal itu. Mereka telah membangun pabrik gula dengan platform memancing dan dermaga di area pengawetan permanen di Danau Guaiba tanpa izin.

Karena tidak mampu membayar denda, jaksa penuntut di menyeretnya ke pengadilan. Jaksa penuntut mengatakan bahwa dari penyidikan terhadap rekening bank mereka, saldonya hanya 24,63 Real Brasil atau sekitar 5 Euro atau sekitar Rp 84.090  (kurs Rp 16.818).

Pengadilan di Rio Grande do Sul, Brasil, telah menyita paspor Ronaldinho dan Roberto sampai mereka melunasi utangnya.

Ronaldinho resmi pensiun dari sepakbola awal tahun ini setelah menjalani karir sepakbola profesional selama 20 tahun.

Selain merupakan punggawa di tim nasional Brasil (Selecao), pemain yang terkenal dengan senyum sumringahnya juga membela sejumlah klub-klub besar Brasil dan di benua Eropa seperti Paris Saint-Germain, FC Barcelona, dan AC Milan.

Beragam prestasi telah ditorehkan pesepakbola yang memiliki nama asli Ronaldo de Assis Moreira, baik penghargaan individual seperti pemain terbaik Eropa. Ia adalah pemain terbaik FIFA dan Ballon D’Or (2005). Bersama Barcelona, ia mempersembahkan gelar La Liga (2004/2005 dan 2005/2006) dan Liga Champions.

Di Timnas Brasil, ia telah mencetak 33 gol dari 97 caps dan merengkuh tiga gelar, termasuk trofi Piala Dunia 2002 (Jepang dan Korea Selatan).(*)