Kenang Sosok ADS, Syamsuddin Umar: Mendiang Sangat Romantis

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Legenda PSM Makassar, Syamsuddin Umar mengenang sosok Andi Darussalam Tabusalla (ADS) yang keras dalam hal prinsip, tapi tidak kasar. Mendiang disebutnya sangat romantis dan mudah terharu.
Diberitakan sebelumnya, tokoh sepakbola nasional, Andi Darussalam meninggal dunia di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Senin (16/8/2021) sekitar Pukul 23.35 Wita.
"Pak Andi Darussalam ini sesungguhnya kalau bersentuhan dengan saya sudah lama sekali, saya belum nikah sudah sama-sama. Oleh karena itu, segala citranya sedikit banyak saya sangat paham," ujar Syamsuddin mengawali percakapan saat ditemui redaksi CELEBESMEDIA.ID, Rabu (18/8).
Eks pemain PSM era 1970-an ini mengungkapkan ADS awalnya berkecimpung di dunia percaturan, sebelum mengurus sepakbola. ADS menjadi pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) pada tahun 1970.
"Saya sangat ingat sekali ketika dia mengurus Percasi, beliau menjual kameranya karena kehabisan dana," bebernya.
Setelah mengurus catur, ADS lanjut berkiprah di Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), bahkan pernah juga menjadi pengurus angkat besi. Ia kemudian hijrah ke sepakbola. Sebagai seorang perantau, almarhum sangat fanatik dengan sepakbola Sulawesi Selatan dan juga PSM.
ADS pernah turut mengantarkan tim sepakbola Sulsel meraih juara 3 di Pekan Olahraga Nasional (PON), dan akhirnya menjadi manajer klub Makassar Utama di era Galatama.
"Dari awal itu, akhirnya dipanggil menjadi pengurus sepakbola di Jakarta dan dia menjadi ketua liga sepakbola nasional. Dari situ ia beberapa kali menjadi manajer dan mendapatkan prestasi yang cukup bagus".
"Setelah menjadi manajer Makassar Utama, ia kemudian berkiprah di PSM Makassar dan setelah itu lebih banyak berkiprah di tim nasional bahkan di badan liga sepakbola nasional. Beliau juga beberapa kali memimpin tim nasional," papar dia.
Sederet prestasi pernah diukir ADS. Salah satunya, pernah membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia 2004. Di ajang itu, tim Garuda juga sukses membuat sejarah dengan meraih kemenangan perdananya usai mengalahkan tim unggulan Qatar 2-1.
Syamsuddin Umar juga pernah bekerja sama dengan ADS. Kala itu, ia bertindak sebagai asisten pelatih Timnas pada Piala Asia 2007.
"Secara pribadi pak ADS selalu mengatakan kita ini saudara, kamu mau anggap saya kakak, teman, sahabat, tapi sesusngguhnya kita saudara hanya kita tidak satu rahim. Betul-betul dengan ADS saudara. Beliau itu keras dalam hal prinsip, tapi tidak kasar. Mendiang sangat romantis, mudah menangis dan mudah terharu serta cepat iba. Sangat loyal dan orangnya tidak pendendam," kenang Syamsuddin.
ADS, lanjut Syamsuddin, selalu mengingatkan agar tidak lupa shalat, berdoa dan juga berdzikir. Meski tidak bertemu langsung, almarhum sering menasehati walaupun lewat sambungan telepon.
"Nasehatnya itu sering mengingatkan pada saatnya nanti kita akan kembali kepada Allah SWT. Dunia ini sementara, akhirat selamanya. ADS tidak percaya mistik, tidak pernah minum jamu juga," tutup Syamsuddin Umar.
Andi Darussalam selama ini dikenal sebagai salah satu sosok penting yang mewarnai sepakbola Indonesia. Beragam jabatan pernah diemban oleh pria yang menghembuskan nafas terakhir pada usia 70 tahun ini.
Andi Darussalam pernah masuk bagian pengurus Makassar Utama, klub yang tampil di kompetisi Galatama. Ia juga pernah empat kali mengemban tugas sebagai manajer Timnas Indonesia saat tampil di Piala Kemerdekaan 1988, Piala Asia 1990 dan 2007, serta Piala AFF 2010.
Andi Darussalam juga pernah mengemban tugas sebagai ketua Badan Liga Indonesia tahun 2008 yang mengelola kompetisi profesional di tanah air. Tiga tahun berselang, ia memutuskan mundur dari jabatan tersebut.