200 Staf PBB Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel

Suasana Sekolah Khalifa Bin Zayed yang hancur akibat serangan Israel, di Beit Lahia, Gaza, pada 26 Desember 2023 - (foto by ANTARA/Anadolu)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Organisasi-organisasi kemanusiaan internasional di PBB mencatat jumlah pekerja kemanusiaan yang tewas dalam konflik bersenjata pada 2023 meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dalam surat bersama yang ditujukan kepada para kepala negara di dunia pada Senin, mereka mengatakan peningkatan itu terjadi akibat adanya kekebalan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia di dunia.

Bahkan PBB mencatat jumlah stafnya yang tewas dalam konflik di Jalur Gaza mencapai lebih dari 200 orang. Angka itu menjadi yang tertinggi sejak organisasi dunia itu dibentuk pada 1945.

"Pada 2024, jumlah korban yang tewas, cedera, ditahan, dan diculik sudah sangat mengkhawatirkan," bunyi surat tersebut.

Organisasi-organisasi kemanusiaan itu juga meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata dan semua negara untuk mematuhi kewajiban, menghormati hukum perang, dan meminimalkan penderitaan manusia.

"Seharusnya kita tidak menunggu momen tahunan seperti Hari Kemanusiaan Sedunia untuk mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata, dan semua negara, tentang kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional," kata mereka.

Mereka menambahkan bahwa kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan itu harus dilakukan terus menerus karena hal itu "tidak bisa dirundingkan dan dikecualikan."

Hari Kemanusiaan Sedunia, yang diperingati setiap 19 Agustus, adalah momen untuk merayakan dan menghargai kontribusi luar biasa para pekerja kemanusiaan, serta untuk memperkuat komitmen terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan universal.

Sumber: Sputnik - Antara