Kasus Covid-19 Myanmar Masih Tinggi, Warga Diterjang Banjir di Tengah Kudeta Politik

Akibat banjir, warga Myanmar mengungsi di tengah lonjakan Covid-19 - (foto by: Reuters)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar -  Myanmar dilanda banjir sejak Selasa (27/7/2021). Ratusan orang mengungsi akibat banjir di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Myanmar. Negara juga tengah didera krisis politik akibat kudeta. 

Banjir ini memperparah situasi Myanmar yang kini didera berbagai krisis, mulai dari kudeta hingga pandemi Covid-19. Belakangan ini, negara itu mengalami lonjakan kasus Covid akibat varian Delta.

Kurva kasus Covid di Myanmar pun belum menunjukkan tanda-tanda reda. Pada Selasa (27/7/2021) saja, kasus harian mencapai 4.964 dengan angka kematian 338 jiwa.

Menurut data Worldometer, secara kumulatif total kasus di Myanmar mencapai 279 ribu dengan angka kematian 7.845 jiwa.

Sementara itu, militer dilaporkan menangkap ratusan staf medis dan sejumlah dokter yang merawat pasien Covid-19 secara mandiri serta terlibat dalam gerakan pembangkangan sipil.

Dilansir CNN, Kepala lembaga amal di Kota Mawlamyine, Bo Bo Win, mengatakan bahwa setidaknya 500 orang terkena dampak banjir yang terus mengguyur beberapa wilayah Myanmar sejak akhir pekan lalu.

Banjir juga merendam rumah-rumah penduduk di saat kasus Covid menyebar luas di ibu kota dan beberapa wilayah Myanmar.

"Ratusan rumah terendam air dan hanya atapnya yang terlihat. Ada begitu banyak orang yang kehilangan indra penciuman dan banyak yang sakit. Tidak jelas apakah itu Covid atau flu musiman," ujar seorang relawan di Hlaingbwe, Kayin, melalui telepon Reuters.

Akibat banjir itu, relawan dan pekerja medis harus mengevakuasi pasien Covid-19 ke tempat yang lebih layak. Mereka terpantau mengenakan alat pelindung diri dan membawa pasien yang masih terbaring di tempat tidur, lengkap dengan tabung oksigen.

Rumah sakit di negara itu pun kewalahan. Mereka kekurangan oksigen yang berguna untuk menyambung hidup para pasien Covid-19.

Namun ketika warga sipil berusaha mendapat oksigen, militer justru menyita ratusan tabung yang dibeli lembaga amal dari Thailand.