Korban Tewas Gempa Myanmar 144 Orang, Kemlu RI: Tidak Ada WNI

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi magnitudo 7,7 di Myanmar terus bertambah. Tercatat hingga Jumat malam (28/3), data sementara sudah ada 144 korban tewas dan 732 orang terluka, kata pemimpin junta Min Aung Hlaing.
“Peningkatan jumlah kematian dan jumlah korban luka diperkirakan masih akan terjadi. Bangunan-bangun runtuh di banyak tempat, jadi kami masih melakukan operasi penyelamatan di gedung-gedung ini,” kata Min Aung Hlaing dalam pidatonya kepada rakyat Myanmar sebagaimana yang dikutip dari Antara, Jumat (28/3).
Myanmar akan berterima kasih atas bantuan dari negara mana pun menyusul dampak gempa ini, katanya menambahkan.
Sementara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan masih belum menerima informasi bahwa ada warga negara Indonesia (WNI) terdampak gempa di Myanmar.
Menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok untuk mengetahui kondisi WNI yang ada di kedua negara Asia Tenggara itu.
“Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia, hingga saat ini belum terdapat informasi adanya korban WNI, baik di Myanmar dan di Thailand,” kata Judha melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan bahwa total WNI yang saat ini tercatat di Myanmar ada sekitar 250 orang.
Belum ada pula laporan adanya WNI di Thailand yang terdampak gempa, tutur Judha. Saat ini, jumlah WNI yang menetap di Thailand tercatat ada 2.379 orang.
Gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Myanmar bagian tengah pada Jumat. Getaran gempa juga terasa hingga ke negara tetangga Thailand dan China.
Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), terjadi gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo setelah 12 menit gempa pertama.
Gempa itu terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer, dengan guncangan kuat di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.
Sumber: Sputnik-OANA-Antara