CELEBESMEDIA.ID - Huawei Technologies membuka lowongan kerja dan siap memberikan gaji tinggi bagi mereka yang punya bakat dan talenta untuk memperkuat divisi riset di tengah sanksi Amerika Serikat (AS).

Dalam perekrutan khusus tahap pertama ini Huawei akan mencakup delapan lulusan baru dengan gelar doktor yang masing-masing bergaji tahunan US$130 ribu (Rp 1,82 miliar) atau setara Rp 152,67 juta per bulan hingga US$292 ribu (Rp 4,1 miliar) atau setara Rp 292 juta per bulan. 

Dirilis CELEBESMEDIA.ID dari CNBCIndonesia, berdasarkan surat elektronik (email) yang beredar di publik dan ditandatangani pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei, Huawei ingin merekrut 20-30 talenta top dunia guna membangun kemampuan. "Huawei perlu memenangkan perang teknologi dan komersial di masa depan," ujar Ren Zhengfei dalam emailnya. Perekrutan "talenta top" ini akan memberikan manfaat bagi organisasi.

Pembukaan lowongan kerja ini akan diperluas setiap tahun sejak dengan rencana perusahaan membangun "kemampuan tempur", ujar Ren Zhengfei. Sebelumnya, dikabarkan Huawei memecat 600 karyawan di anak usaha bidang teknologi dan pengembangan di Amerika Serikat (AS) bernama Futurewei Technologies.

Huawei memang mendapat sanksi dari AS tidak bisa berbisnis dengan perusahaan teknologi AS. Saksi ini dijatuhkan setelah Presiden Donald Trump mendeklarasikan Darurat Nasional bidang Teknologi. AS menuduh perangkat Huawei bisa disusupi mata-mata China. Tudingan ini sudah berulang kali dibantah manajemen Huawei.