Ekstremis Israel Bakar Markas UNRAWA, Menlu RI Desak DK PBB Bertindak

gedung pusat pelatihan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), di Khan Younis, Gaza, Rabu (24/1/2024) - (foto by Antara)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ekstremis Israel membakar Markas Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA)  Kamis (9/5) malam waktu setempat.

Insiden terbaru ini merupakan serangan kedua terhadap kantor pusat UNRWA di Yerusalem Timur dalam waktu kurang dari dua hari.

UNRWA telah menghadapi tekanan Israel atas tuduhan yang tidak terbukti bahwa beberapa staf badan tersebut terlibat dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu yang dilakukan kelompok Hamas Palestina.

Awalnya kelompok sayap kanan melakukan aksi protes di depan kantor UNRWA di kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur pada Selasa malam (7/5) guna menuntut penutupan kantor itu demikian mengutip Antara, Jumat (10/5).

Indonesia mengutuk keras pembakaran  markas UNRAWA.

“Kekerasan tersebut terjadi di depan mata polisi Israel di wilayah pendudukan. Pembiaran ini tidak dapat diterima dan membuktikan bahwa Israel bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan tersebut,” kata Kementerian Luar Negeri RI di akun resmi X, Jumat (10/5).

Kemlu RI menegaskan bahwa tindak kekerasan itu sama sekali tidak dapat diterima karena menyangkut markas badan PBB yang bergerak di bidang kemanusiaan.

“Peristiwa tersebut menambah daftar panjang kekerasan, pendudukan ilegal, dan berbagai pelanggaran hukum internasional dan hukum humaniter internasional yang dilakukan oleh Israel,” kata Kemlu RI. 

Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bergerak meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan dan pelanggaran-pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukannya.

“Saatnya DK PBB, terutama negara pemegang veto, menunjukkan kepemimpinan dan kebijaksanaannya demi keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian,” kata Kemlu RI.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa pemukim Israel dua kali membakar perimeter kantor pusat mereka di Yerusalem Timur yang diduduki.

Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi kebakaran itu menyebabkan kerusakan di luar Markas UNRWA.

UNRWA dibentuk oleh Majelis Umum PBB lebih dari 70 tahun yang lalu untuk membantu warga Palestina yang terpaksa mengungsi dari tanah mereka.