CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Tim arkeolog berhasil menemukan lebih dari 5.000 artefak di situs reruntuhan Laolongtou sejak proyek penggalian diluncurkan pada April 2020 lalu. Hal ini diungkapkan Lembaga Penelitian Arkeologi dan Peninggalan Budaya Chengdu, ibu Kota Provinsi Sichuan dikutip Xinhua yang diberitakan Kantor Berita Nasional ANTARA, Senin (20/6/2022).

“Penggalian ini sangat penting untuk memperlajari perkembangan budaya perunggu di Sinchuan barat daya dan Yunnan barat, sekaligus memberikan bukti adanya interaksi antara berbagai kelompok etnis di China barat daya,” kata Wakil Kepala Lembaga Penelitian Arkeologi dan Peninggalan Budaya Chengdu, Zhou Zhiqing.

Artefak termasuk benda tembikar, perunggu, besi, emas dan perak. Arkeolog menjelaskan sebagian besar tembikar tersebut adalah guci dengan pegangan tangan.

Selain tembikar bebebrapa benda perunggu yang menjadi sorotan termasuk satu set peralatan tekstil yang masih utuh, kereta perunggu beroda tiga yang diyakini sebagai salah satu model paling awal dari kereta sejenisnya di China, serta sejumlah barang perunggu berbentuk seperti cabang yang menunjukkan kepercayaan dan ritual pemujaan setempat yang unik.  

Artefak tersbeut ditemukan di 1.100 makam yang berasal dari masa akhir Dinasti Shang (1600-1046 SM) dan masa awal Dinasti Han Barat (202 SM-25 M) di wilayah Yanyuan, Provinsi Sichuan, China barat daya.