Ancam Negosiasi Perdamaian, Indonesia Kutuk Serangan Udara Israel

Ilustrasi--Ledakan akibat serangan udara Israel di Gaza - (foto by Antarq)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Indoensia kembali memborbadir Gaza lewat serangan udara yang menewaskan ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, di bulan suci Ramadhan.

Militer Zionis Israel secara mendadak melancarkan serangan udara dan pengeboman besar-besaran terhadap sejumlah daerah di Jalur Gaza pada Selasa dini hari waktu setempat.

Serangan tersebut merupakan yang terparah sejak tercapainya gencatan senjata antara Israel dengan Hamas pada 19 Januari lalu.

Menyikapi hal tersebut, Indonesia mengutuk keras penyerangan Israel tersebut menganggu negosiasi perdamaian.

“Serangan ini menambah rangkaian provokasi Israel yang mengancam gencatan senjata dan mengganggu prospek negosiasi perdamaian menuju solusi dua negara,” demikian pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang disiarkan di media sosial X, Selasa (18/3).

Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel di wilayah kantong Palestina itu.

Indonesia juga menegaskan kembali posisinya yang konsisten bahwa penghentian pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi di kawasan.

Serangan ini diperparah dengan blokade Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan penting, ke Gaza.

Sementara petinggi biro politik Hamas Izzat Al-Risheq menyatakan bahwa pengeboman Israel semakin mengancam nyawa sandera-sandera Israel yang masih berada di Jalur Gaza.

“Keputusan Netanyahu memulai lagi peperangan adalah keputusan untuk menumbalkan tahanan penjajah (Israel) dan memvonis mereka dengan hukuman mati,” kata Al-Risheq.

Sumber: Antara