Israel Bunuh 150 Lebih Warga Gaza Selama Gencatan Senjata, Termasuk Jurnalis

Israel bunuh 150 Warga Palestina selama gencatan senjata berlangsung termasuk para jurnalis yang bertugas - (foto by Palestine Chronicle)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kantor media di Gaza melaporkan lebih dari 150 warga Palestina di Gaza dibantai Israel.

Ironisnya pembunuhan tersebut teriadi sejak kesepakatan gencatan senjata di Gaza diberlakukan pada 19 Januari 2025.

"Kami melihat penjajah sengaja meningkatkan kejahatan terhadap warga sipil dalam beberapa pekan terakhir," kata pernyataan itu sebagaimana yang dikutip dari Antara, Minggu (16/3).

Bahkan dalam dua pekan terakhir 40 warga Palestina di Gaza telah kehilangan nyawa.

Kantor itu berkata Israel mengincar para penduduk yang mengumpulkan kayu bakar atau menginspeksi rumah mereka, sehingga mereka tewas akibat tembakan pasukan Israel.

Pernyataan itu disampaikan menyusul serangan udara Israel di Beit Lahia, Gaza utara, yang menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk jurnalis dan pekerja kemanusiaan.

Semua individu yang diincar Israel adalah warga sipil yang bekerja di area pengungsian dan melakukan dokumentasi media untuk badan amal, menurut kantor itu.

Kantor media Gaza juga mendesak Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICJ) untuk mengambil tindakan segera terhadap kejahatan perang Israel, khususnya yang dilakukan oleh pemimpinnya, Benjamin Netanyahu.

Menurut saksi mata, serangan udara Israel mengincar tim bantuan yang membagikan tenda buat warga yang terdampak agresi Israel.

Pusat Perlindungan Jurnalis Palestina melaporkan tiga wartawan tewas akibat serangan itu ketika sedang mendokumentasikan upaya bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.

Serangan itu menunjukkan pelanggaran Israel terhadap gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.

Tahap pertama gencatan senjata itu berlangsung selama 6 pekan dan berakhir awal Maret lalu. Namun, Israel menolak melanjutkan gencatan senjata ke tahap kedua yang mencakup pertukaran lebih banyak sandera dengan Hamas.

Netanyahu menghentikan negosiasi untuk gencatan tahap kedua. Dia justru berusaha memperpanjang tahap pertama tanpa komitmen untuk memenuhi syarat kemanusiaan dan militer dalam kesepakatan.

Sementara Hamas terus berkomitmen mematuhi gencatan senjata. Mereka mendesak mediator untuk memastikan kepatuhan Israel dan mendorong negosiasi gencatan senjata tahap kedua.

Sejak Oktober 2023, agresi Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 48.500 warga Palestina di Gaza. Hingga berita ini dibuat pun warga Gaza masih merasakan krisis pangan akibat bantuan yang dibatasi masuk ke wilayah tersebut.

Sumber: Anadolu - Antara