Proses Pemilihan Paus Baru di Vatikan: dari Konklaf hingga Penobatan

Paus Fransiskus berdoa untuk memgakhiri pandemi virus corona atau Covid-19 di gereja San Marcello al Corso, Roma, 15 Maret 2020 - (foto by Reuters).

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Paus Fransiskus tutup usia, Senin (21/4/2025), pukul 07.35 pagi waktu VatikanSepeninggalan Paus Fransiskus yang merupakan pemimpin umat Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, maka publik akan tertuju pada proses pemilihan pemimpin barunya

Pemilihan Paus akan dimulai dengan Konklaf yang merupapakn  pertemuan tertutup para kardinal Gereja Katolik untuk memilih Paus baru.

Konklaf berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti "dengan kunci", menandakan bahwa para kardinal dikunci di dalam Kapel Sistina sampai pemilihan selesai. Hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara dalam pemilihan ini.

Mengutip Independent.co.uk, sebelum konklaf dimulai, para kardinal merayakan Misa di Basilika Santo Petrus untuk memohon bimbingan Roh Kudus dalam proses pemilihan.

Setelah misa, para kardinal memasuki Kapel Sistina dan mengambil sumpah menjaga kerahasiaan.

Semua yang tidak berwenang kemudian diperintahkan keluar dengan seruan "Extra omnes!".

Setelah itu dilanjutkan dengan pemunguta  suara. Setiap kardinal menuliskan nama kandidat pada kertas suara dan memasukkannya ke dalam wadah.

Setelah itu kertas dibakar. Jika belum ada Paus terpilih, bahan kimia ditambahkan untuk menghasilkan asap hitam atau Fumata Nera.

Jika terpilih, asap putih atau Fumata Bianca mengepul dari cerobong Kapel Sistina, memberi tanda kepada dunia bahwa seorang Paus baru telah dipilih.

Setelah terpilih, kandidat akan diminta menerima jabatan tersebut dan memilih nama kepausannya.

Kardinal Protodiakon akan mengumumkan kepada publik dengan kalimat Latin:

"Annuntio vobis gaudium magnum: habemus papam" (Saya mengumumkan kepada Anda kabar sukacita besar: kita memiliki Paus).