Rusia Pertimbangkan Potensi Serangan Nuklir AS

Suasana Lapangan Merah di Moskow, Rusia, Senin (4/5/2020) - (foto by ANTARA/Xinhua)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov pada Rabu (22/3) mengatakan Moskow akan mempertimbangkan kemampuan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, untuk secara bersama melakukan nuklir">serangan nuklir ke Moskow, guna memutuskan nasib perjanjian New START.

Berbicara dalam sebuah pertemuan di Klub Diskusi Valdai di Moskow, Ryabkov mengatakan ketiga negara NATO itu telah membentuk "front bersatu" menentang Rusia dengan tujuan "menimbulkan kekalahan strategis" kepada negara tersebut.

Diberatakan ANTARA yang mengutip Anadolu, Ryabkov memperkirakan mereka bisa saja melakukan nuklir">serangan nuklir bersama ke Rusia.

"Pada situasi saat ini, kami akan mempertimbangkan bahwa negara-negara ini kemungkinan bergabung menggunakan kemampuan nuklir mereka untuk menyerang Rusia," kata Ryabkov.

Ryabkov mengatakan bahwa Rusia tidak akan mundur dari keputusannya untuk menangguhkan partisipasinya dalam New Strategic Arms Reduction Treaty (New START) atau Perjanjian Perlucutan Senjata Nuklir

Bahkan jika kekhawatiran Rusia dipertimbangkan karena bantuan AS ke Ukraina dalam serangannya ke fasilitas strategis Rusia sangat "jelas" dan lokasi militer ini ditunjukkan dalam perjanjian START.

Presiden Vladimir Putin pada Februari telah menandatangani UU yang menangguhkan partisipasi Rusia dalam satu-satunya perjanjian pengendalian senjata yang tersisa dengan AS.

Ia mengatakan Moskow menunda perjanjian New START karena keterlibatan Washington yang lebih jauh dalam perang Ukraina.

Ditandatangani pada 2010 dan diperpanjang pada 2021 untuk lima tahun berikutnya, perjanjian itu bertujuan mengendalikan dan mengurangi kekuatan nuklir strategis yang digunakan AS dan Rusia.