RS Anak di Gaza Kekurangan Alat, Hidup Pasien Bergantung Gencatan Senjata

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Rumah sakit anak di jalur Gaza mengalami krisis parah. Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Sabtu (19/4) mengonfirmasi jika rumah sakit anak di Jalur Gaza beroperasi dengan alat medis yang sangat kurang.
Lewat unggahan di akun X, UNICEF menyatakan bahwa kelangsungan hidup anak-anak di Gaza kini bergantung pada gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah yang terkepung tersebut.
"Rumah sakit di Gaza yang merawat bayi baru lahir dan anak-anak tidak memiliki peralatan medis yang memadai dan beroperasi dalam situasi yang sangat menantang," katanya sebagaimana mengutip Antara, Minggu (20/4).
Desakan tersebut muncul sebagai bagian dari meningkatnya kekhawatiran internasional atas krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza.
Serangan udara dan pengepungan yang dilakukan Israel telah menghancurkan infrastruktur, memaksa sebagian besar penduduk mengungsi dan melumpuhkan sistem layanan kesehatan.
Sementara itu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Jumat juga melaporkan bahwa pengepungan saat ini di Gaza "lebih parah dibanding pekan-pekan awal setelah 7 Oktober 2023".
Menurut UNRWA, lebih dari 420.000 orang telah mengungsi di seluruh Gaza sejak 18 Maret 2025 ketika zionis Israel melanjutkan penyerbuan brutal di Jalur Gaza.
Sumber: WAFA-OANA