Pertama Sejak Juli, Gaza Selatan Terima Bantuan Kemanusiaan via Udara
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Bantuan kemanusiaan via udara
kembali diterjunkan untuk pertama kalinya sejak pertengahan Juli 2024, ke
kawasan Khan Younis di Gaza selatan yang terus digempur Israel selama setahun
terakhir.
Saksi mata melaporkan pesawat tersebut menerjunkan bantuan
kemanusiaan di daerah pesisir Al-Qarara di barat Khan Younis. Namun,
"kesalahan teknis" menyebabkan paket bantuan tersebut jatuh menimpa
tenda-tenda para pengungsi sehingga menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.
Diberitakan ANTARA yang mengutip Anadolu, Jumat (18/10), sebuah
sumber medis menyatakan, seorang lansia meninggal dunia dan beberapa pengungsi
lain terluka karena insiden itu.
Di tengah agresinya ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023,
Israel melakukan pembatasan ketat terhadap hampir seluruh pengantaran bantuan
kemanusiaan ke kawasan itu, khususnya yang melalui jalur darat.
Pembatasan tersebut menyebabkan kelangkaan makanan,
obat-obatan, dan bahan bakar serta mengakibatkan bencana kelaparan yang
menimbulkan korban jiwa, khususnya di kalangan anak-anak dan lansia.
Pihak Palestina dan organisasi HAM internasional menuduh
rezim zionis melakukan kejahatan perang dengan mengeksploitasi bencana kelaparan
sebagai senjata perang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun terus mendesak Israel
membuka perbatasan darat supaya bantuan kemanusiaan yang penting bisa masuk ke
Gaza sebelum situasi semakin memburuk dan korban jiwa semakin bertambah.
Sejak 2006, Israel juga terus melakukan blokade ke Jalur
Gaza sehingga membuat daerah tersebut dijuluki oleh banyak golongan sebagai
"penjara terbuka terbesar sedunia".
Sudah hampir 42.400 warga Gaza, yang sebagian besar wanita
dan anak-anak, wafat dan hampir seratusan ribu lainnya terluka akibat agresi
Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan kini berpotensi memicu konflik
kawasan.
Meski menghadapi kecaman internasional dan resolusi PBB yang
memerintahkan gencatan senjata segera, Israel tak kunjung menghentikan
serangannya di Jalur Gaza.