2024 Tahun Terpanas, Suhu Bumi Pecahkan Rekor 13 Bulan Berturut-turut
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Suhu udara antara Juli 2023 hingga Juni 2024 adalah yang tertinggi menurut para ilmuan.
Tercatat suhu permukaan global pada Juni mencapai 1,22 derajat Celsius di atas rata-rata abad ke-20 yang sebesar 15,5 derajat Celsius. Suhu ini lebih tinggi dari rata-rata sebelum era bahan bakar fosil antara tahun 1850 dan 1900.
Suhu ini juga memecahkan rekor suhu global tertinggi selama 13 bulan berturut-turut, demikian menurut sebuah laporan baru yang dirilis oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) Amerika Serikat (AS) yang dikutip dari Antara, Selasa (17/7).
Laporan tersebut menemukan bahwa suhu pada Juni tercatat di atas rata-rata di sebagian besar permukaan darat global kecuali Kanada bagian barat, sebagian besar Greenland, Amerika Selatan bagian selatan, Rusia barat laut, Asia bagian timur, Australia timur, dan sebagian besar Antarktika timur.
Afrika, Asia, dan Amerika Selatan masing-masing mencatatkan rekor suhu terpanas pada Juni, sementara Eropa mencatatkan suhu terpanas kedua.
Carlo Buontempo, Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus, yang menganalisis data tersebut, mengatakan bahwa hasil tersebut bukanlah keanehan statistik, melainkan "pergeseran besar dan berkelanjutan" dalam iklim.
"Bahkan jika rangkaian ekstrem ini berakhir pada suatu titik, kita pasti akan melihat rekor baru dipecahkan dengan kondisi iklim yang terus memanas," katanya, seperti dikutip dari the Guardian pada Senin lalu.
Luas tutupan salju di Belahan Bumi Utara pada Juni merupakan yang terkecil ke-12 yang pernah tercatat. Secara umum, tutupan salju berada di bawah rata-rata di sebagian besar wilayah kecuali sebagian Siberia bagian barat dan sebagian kecil China, Pakistan, dan Kanada barat jauh, yang berada di atas rata-rata, urai laporan itu.
Selain itu, laporan tersebut menunjukkan bahwa pada periode Januari-Juni, suhu permukaan global mencapai 1,29 derajat Celsius di atas rata-rata abad ke-20, menjadikannya periode terpanas yang pernah tercatat.
Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika masing-masing mencatatkan periode terpanas sepanjang tahun ini, sedangkan Amerika Utara mencatatkan periode terpanas kedua.