CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Hamas menegaskan Israel secara terang-terangan melanggar kebebasan pers. Hal ini diungkapkan seorang pejabat senior Hamas, Izzat al-Rishq . 

Berdasarkan data Palestina, sejak dimulainya serangan Israel terhadap Jalur Gaza, sudah ada 173 jurnalis Palestina yang terbunuh dan lebih dari 190 lainnya terluka, serta 87 institusi media telah dihancurkan.

Al-Rishq mengatakan tindakan Israel yang melanggar kebebasan pers tidak akan berhasil menyembunyikan kebenaran.

“Kejahatan sistematis pendudukan Israel terhadap jurnalis di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan pers,” kata al-Rishq pada Hari Internasional untuk Jurnalis Palestina, Kamis (26/9) sebagaimana yang dikutip Antara.

Al-Rishq memberikan penghormatan kepada jiwa para jurnalis dan personel media yang kehilangan nyawa saat melaporkan kekejaman yang dilakukan Israel selama konflik yang sedang berlangsung.

Dia meminta para jurnalis dan media untuk meningkatkan kehadiran mereka di Gaza untuk menyaksikan tingkat kehancuran dan mendokumentasikan genosida yang dilakukan oleh pendudukan terhadap anak-anak, warga sipil tak bersenjata, dan semua infrastruktur selama hampir setahun terakhir.

Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza menyusul serangan lintas perbatasan yang dilakukan kelompok Palestina Hamas pada Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 41.500 orang tewas yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 96.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sumber : Anadolu - Antara