Unik, Masker Bercahaya Pendeteksi Virus Covid-19

Sampel masker pendeteksi Covid-19. Masker itu akan bercahaya di bawah sinar ultraviolet apabila virus terdeteksi. (Foto by: dok. Kyoto Prefectural University)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Memiliki makser yang dapat mendeteksi Covid-19 bukan lagi hal yang mustahil. Belum lama ini ilmuan Jepang tengah mengembangkan masker yang dapat mendeteksi virus Corona. 

Yasuhiro Tsukamoto dan timnya di Universitas Prefektural Kyoto membuat sampel masker yang dapat bercahaya jika terkena virus Corona.  Masker tersebut terbuat dari sel burung unta. 

Serangkaian tes dilakukan pada proses pembuatan masker tersebut. Masker yang telah dilapisi dengan sel burung unta kemudian disemprot dengan bahan kimia. Hal ini memungkinkan masker mampu bersinar saat terkena virus corona.

Bercak-bercak terang inilah yang menjadi indikasi virus Covid-19 menempel pada kain masker. Meskipun mampu mendeteksi virus Covid-19, masker sel burung unta ini harus disinari cahaya ultraviolet.

"Masker ini punya keunggulan dapat bercahaya jika tertempel oleh virus berbahaya tersebut. Dipilihnya burung unta karena kekebalan tubuh burung ini begitu kuat," jelas Tsukamoto seperti yang dilansir dari Dezeen, Kamis (20/1/2022).

Berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa burung unta memiliki ketahanan yang kuat terhadap penyakit. Atas dasar inilah para ilmuwan kemudian membuat filter masker yang dilapisi dengan antibodi burung unta.

"Burung unta jarang mati karena kotoran, luka ringan, atau penyakit, dan hidup selama enam puluh tahun, jadi saya mulai meneliti antibodi burung unta dengan sungguh-sungguh," kata Tsukamoto.

Sementara untuk desain masker yang digunakan ialah sama seperti masker medis pada umumnya.

Tsukamoto menambahkan kedepannya para ilmuwan akan mengembangkan masker sel burung unta yang mampu bersinar meskipun tanpa bantuan sinar ultraviolet, sehingga akan lebih praktis dan dapat menjadi perangkat praktis untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Ini adalah perangkat praktis dan murah yang mencegah invasi virus Covid-19 ke dalam tubuh manusia,” tutupnya.