Hanya 11 Persen Jalur Gaza yang Terhindar dari Perintah Evakuasi
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Juru Bicara Kantor Kemanusiaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Jens Laerke mengatakan hanya 11 persen wilayah
Jalur Gaza yang terhindar dari perintah evakuasi. Ia menyampaikan pernyataan
tersebut pada pengarahan PBB di Jenewa.
Laerke mencatat Israel sejak Jumat (23/8) telah mengeluarkan
3 perintah evakuasi untuk lebih dari 19 lingkungan di Gaza utara dan di Deir
al-Balah dengan lebih dari 8.000 orang tinggal dan berlindung di lokasi
pengungsian.
Jumlah perintah evakuasi besar-besaran pada Agustus saja
meningkat menjadi 16, kata Laerke, seraya menambahkan bahwa hal tersebut
berdampak pada staf PBB dan kemanusiaan, organisasi non-pemerintah serta
penyedia layanan beserta keluarga mereka.
“Relokasi ini dilakukan dalam waktu yang sangat singkat dan
dalam kondisi yang berbahaya. Rekan-rekan petugas kemanusiaan kami di lapangan
sangat khawatir dengan perintah yang dikeluarkan pada hari Minggu ini,”
katanya.
Laerke juga mengatakan penyeberangan perbatasan Kerem Shalom
secara teknis terbuka untuk dimasuki, namun terlalu berbahaya bagi organisasi
bantuan untuk benar-benar pergi ke sana dan mengambil bantuan apa pun yang diturunkan
di seberang perbatasan.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza
menyusul serangan yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober
lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata
segera.
Serangan gencar tersebut telah menyebabkan hampir 40.500
warga Palestina meninggal, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta
lebih dari 93.600 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang terus berlanjut di Gaza telah menyebabkan
kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian
besar wilayah tersebut hancur.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional
yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota selatan Rafah,
tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah
tersebut diserbu pada 6 Mei.
Sumber : ANTARA mengutip Anadolu-OANA