Babak Baru Gencatan Senjata: Hamas Akan Pelajari Proposal Israel

Ilustrasi pasukan Hamas - (foto by Antara/Anadolu)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Babak baru negosiasi gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel memasuki tahapan baru.

Gerakan Palestina Hamas pada Senin (14/4) mengatakan bahwa mereka sedang mempelajari proposal yang diterima dari para mediator untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan akan segera memberikan tanggapan.

"Gerakan Hamas menekankan ... bahwa pimpinannya sedang mempelajari proposal yang diterima dari para mediator dan akan segera memberikan tanggapan setelah menyelesaikan konsultasi yang diperlukan," menurut pernyataan Hamas.

Media Al Arabiya yang mengutip sebuah sumber mengatakan Israel telah menuntut pelucutan senjata kelompok-kelompok Palestina di Jalur Gaza dalam dokumen yang diserahkan kepada Hamas.

Israel menawarkan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza selama 45 hari dan menuntut Hamas membebaskan tentara Israel dan sandera Edan Alexander, yang merupakan warga negara AS, pada hari pertama perjanjian, dan lima sandera lagi pada hari ketiga, kata laporan media itu.

Sebagai imbalan, Israel siap membebaskan hampir 670 tahanan Palestina, yang 66 di antaranya telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, tambah laporan itu.

Pada Senin, pejabat tinggi Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa tuntutan Israel untuk pelucutan senjata gerakan itu tidak dapat dinegosiasikan.

"Permintaan untuk melucuti senjata Hamas bahkan tidak dapat diterima untuk didengar. Ini bukan sekadar garis merah. Ini adalah sejuta garis merah," kata Abu Zuhri kepada Al Jazeera, seraya menegaskan bahwa senjata itu diperlukan untuk melindungi rakyat Palestina dari "pendudukan."

Pada 18 Maret, Israel kembali melakukan serangan di Jalur Gaza, dengan alasan penolakan Hamas menerima rencana AS untuk memperpanjang gencatan senjata, yang berakhir pada 1 Maret.

Israel juga memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi di Jalur Gaza dan menutup akses masuk bagi truk yang membawa bantuan kemanusiaan.

Sumber: Sputnik-OANA-Antara