WHO Ungkap Israel Geledah dan Telanjangi Petugas Medis di Gaza

Seorang petugas merawat bayi prematur yang terbaring di inkubator di bangsal bersalin Rumah Sakit Shifa, Ahad (22/10) - (foto by Antara/Reuters)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Para petugas media di Jalur Gaza mengalami tekanan dari Israel dalam menjalankan tugas kemamusiaan. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan salah satu stafnya ditahan dan sempat dilecehkan.

“Staf WHO melihat salah satu dari mereka (staf Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina/PRCS) diminta berlutut sembari ditodong senjata dan kemudian dibawa ke tempat tertutup. Di sana dia dilecehkan, dipukuli, ditelanjangi dan digeledah," kata WHO seperti diwartakan laman PBB melansir Antara, Kamis (14/12).

Seorang staf PRCS yang sempat ditahan menceritakan ia dipukuli dan dipermalukan, kemudian dibiarkan berjalan ke arah selatan dengan tangan terikat di belakang punggung, dan tanpa pakaian atau sepatu.

Perwakilan WHO di wilayah pendudukan Palestina, Richard Peeperkorn, menjelaskan tentara Israel menginspeksi staf medis di pos-pos pemeriksaan. Bahkan 2 staf PRCS, yang sedang dalam perjalanan ke Gaza utara, ditahan selama lebih dari satu jam oleh tentara Israel.

"Tidak boleh ada seorang pun petugas medis yang ditahan," kata Peeperkorn

Selain itu truk bantuan yang membawa pasokan medis juga dihentikan. 

"Iring-iringan medis kembali dihentikan di pos pemeriksaan yang sama, di mana staf PRCS dan sebagian besar pasien diharuskan meninggalkan ambulans untuk pemeriksaan keamanan," sebut WHO.

WHO juga mengungkapkan pasien-pasien kritis yang masih berada dalam ambulans digeledah oleh tentara bersenjata.

Kondisi ini membuat misi kemanusiaan dan penyaluran bantuan di Gaza berjalan sangat lambat.

“PRCS kemudian melaporkan bahwa selama proses pemindahan, salah satu pasien yang terluka meninggal dunia akibat lukanya tidak segera ditangani, kata WHO.