PM Mahathir Serukan ASEAN Bersatu Melawan Upaya Proteksionis

PM Mahathir Serukan ASEAN Bersatu Melawan Upaya Proteksionis - (Foto by Rie Ishii, NIKKEI Asian Review)

CELEBESMEDIA.ID, Bangkok Perdana Menteri Malaysia menyerukan pemerintahan Asia Tenggara dan para pemimpin bisnisnya bersatu sebagai kawasan untuk melawan balik langkah proteksionis yang berkembang di seluruh penjuru dunia.

"Kita tidak menggunakan penuh (kekuatan) populasi kita 650 juta," ujar pemimpin berusia 94 tahun itu, Sabtu.

Ia menggambarkan kekuatan besar yang dimiliki Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara sebagai suatu kesatuan ketimbang sebagai 10 negara.

"Jika Anda mau didengarkan, anda harus powerful, atau musti sangat kaya. Jika tidak, takkan ada yang mendengarkanmu," katanya saat berbicara dalam Forum ASEAN Business and Investment Summit.

Acara itu digelar sebagai bagian dari pertemuan puncak ASEAN 2019 dan Pertemuan Puncak Asia Timur di Bangkok, Thailand. Kegiatan tahunan ini juga dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

Mahathir, pemimpin ASEAN paling senior itu memang dikenal sebagai paling vokal membela kepentingan regional.

Ungkapan Mahathir tersebut selain sebagai seruan juga bermakna otokritik. Jika ASEAN dengan 650 juta penduduk sebagai pasar bersatu akan memiliki daya tawar kuat di mata negara dan kawasan lain ketimbang sendiri-sendiri sebagai negara.

Namun, ungkapan itu menjadi otokritik karena negara-negara ASEAN seringkali dinilai tidak kompak manakala berhadapan dengan negara atau kawasan lain karena perbedaan kepentingan, baik ekonomi maupun dalam bidang lain.

Mahathir menuding negara-negara maju (Barat) mempromosikan perdagangan bebas ketika ASEAN menyediakan diri sebagai konsumen.

Pada sisi lain mereka memilih proteksinisme blok ekonomi sebagai produsen barang-barang yang dibutuhkan ASEAN.

Ketika ditanya kapan perang dagang akan berakhir, Mahathir mengatakan lima tahun terlalu lama. Ia menuding konflik dagang ini diinisasi oleh order satu orang. Dan orang itu memiliki maksimum dua termin kepemimpinan, yang akan berakhir dalam lima tahun.

Mahathir tidak menyebut nama, tetapi ia seperti menunjuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

ASEAN terdiri dari 10 negara yaitu: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Brunai Darussalam, Myanmar. (Dikutip dari NIKKEI Asian Review).