Seorang Tentara Thailand Menembak Brutal di Mal, 21 Orang Tewas

Petugas keamanan mengevakuasi warga yang terluka akibat serangan brutal seorang tentaradi mal Terminal 21, Thailand / foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/foc.

CELEBESMEDIA.ID, Bangkok – Sedikitnya 21 orang tewas dalam penembakan secara brutal di Kota Nakhon Ratchasima, berjarak 250 km (155 mil) arah timur laut kota Bangkok, Thailand. Polisi mengidentifikasi tersangka sebagai Jakrapanth Thomma, seorang tentara Thailand berusia 32 tahun.

Sang prajurit ini melakukan serangan sebuah rumah lalu pindah ke kamp militer, ke di sebuah pusat perbelanjaan (mal) Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Sabtu (8/2/2020) sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Dalam serangan Sabtu malam itu, polisi setempat menyatakan setidaknya 17 orang tewas dan 21 lainnya cedera.

Dilansir dari CNBCIndonesia.com, Minggu (9/2/2020) pagi, terjadi aksi saling tembak antara pelaku dengan petugas keamanan yang berusaha menyelamatkan warga di dalam mal. Dikutip dari Reuters, Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian, bahwa satu anggota pasukan keamanan tewas dan dua lainnya cedera dalam serangan Minggu pagi itu.

Saat ia berbicara, serangkaian ledakan dan penembakan lebih lanjut masih bergema dari mal Terminal 21. Minggu pagi ini, korban meninggal bertambah menjadi 21, salah satunya petugas keamanan, dan sedikitnya 31 orang mengalami luka. Minggu pagi ini, sembilan orang berhasil dievakuasi.

Polisi mengidentifikasi tersangka bernama Jakrapanth Thomma. Dia telah mengunggah di halaman Facebook-nya sebelumnya melakukan penembakan di hari itu. Dia mengatakan, "kematian tidak terhindarkan bagi semua orang." Dia juga mengunggah gambar yang sebetulnya gambar itu tampak seperti tangannya sedang memegang senjata.

Pada satu titik setelah penembakan dimulai, tersangka itu mem-posting "Haruskah saya menyerah?" Sebelum akunnya tidak dapat diakses oleh netizen. Facebook mengatakan telah menghapus akun tersangka.

Juru Bicara kepolisian setempat, Kissana Phathanacharoen, mengatakan, pelaku belum ditangkap. Kepolisian Thailand meyakini bahwa tentara yang menewaskan sedikitnya 21 orang tersebut bersembunyi di basemen mal.

Petugas menyakinkan bahwa tak ada seorang pun yang dijadikan sandera oleh si pelaku. Pasukan keamanan masih memeriksa apakah masih ada warga sipil yang terjebak di dalam pusat perbelanjaan tersebut.

"Pelaku masih berada di ruang bawah tanah mal dan sepertinya tidak ada sandera. Kami semakin dekat dengan si pelaku," katanya.

"Kami tidak tahu mengapa dia melakukan ini. Tampaknya dia menjadi gila,” tambah Juru Bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Kongcheep Tantrawanit, dikutip Reuters.