LMP Makassar Bikin Ketua Bawaslu Makassar Merasa Beruntung

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ketua Bawaslu Kota Makassar, Nursari mengaku beruntung karena masih ada generasi muda yang peduli dengan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini diungkapkannya saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dan Lomba Orasi yang digelar Laskar Merah Putih (LMP) Makassar di Rujab Walikota Makassar, Kamis malam (21/2/2019).
"Dengan hadirkan kegiatan ini, kami menjadi lega bahwa ternyata masih ada sekelompok pemuda yang peduli dengan keutuhan bangsa ini di tengah kerasnya gesekan-gesekan, khususnya di media sosial antara pendukung yang semakin mengkhawatirkan," terang Nursari.
Ditemui tim liputan CELEBESMEDIA.ID, Ketua Harian LMP Makassar, Ute Nurul Akbar mengatakan, FGD dan Lomba Orasi yang mengusung tema ‘Menitipkan Pesan Damai Untuk Indonesia’ ini merupakan bentuk kepedulian para kader LPM terhadap fenomena sosial saat ini. “Orang sudah saling bermusuhan hanya gara-gara berbeda pilihan,” jelas Ute.
Terkait lomba orasi yang digelarnya, Ute menjelaskan bahwa, “Mahasiswa yang masuk dalam tiga besar tersebut yakni dua mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Abdullah Ola dan Sunardin, dan satunya lagi mahasiswa dari Tridarma, Gideon Rasu.”
Lomba orasi pemilu damai ini lanjutnya, mampu menjadi magnet bagi pemuda untuk berkumpul menyatakan bersama-sama siap menjadi benteng bagi negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). “Alhamdulillah, apa yang kita harapkan dalam kegiatan hari ini sudah terwujud. Semoga para generasi pemuda bertumbuh rasa cintanya kepada NKRI,” tambahnya. Keluar sebagai juara pada lomba orasi damai tersebut yakni : posisi pertama diraih Abdullah Ola, disusul Gideon Rasu dan diposisi ketiga, Sunardin.
Sementara itu, Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Kota Makassar, Maulana Yusdianto mengatakan, kegiatan yang dihelatnya tersebut sebagai bentuk perwujudan kecintaan para generasi muda di Makassar akan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Rencana ini merupakan akumulasi dari kegelisahan kami melihat pertikaian yang terjadi di masyarakat saat ini, khususnya di media sosial terkait perbedaan dukungan di pemilihan presiden 17 April mendatang," terang Maulana.