Museum Kota Makassar, Saksi Sejarah Masa Lampau

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Setiap kota di Indonesia setidaknya memiliki satu museum sejarah yang dapat dikunjungi untuk menambah wawasan pengunjung terkait sejarah kota setempat.

Begitu juga kota Makassar yang memiliki salah satu museum yang di kenal dengan nama Museum Kota Makassar.

Dilansir dari Wikipedia, Museum Kota Makassar didirikan atas inisiatif Wali Kota Makassar saat itu, yakni Amiruddin Maula. Hal ini merupakan upaya untuk mewariskan pengetahuan sejarah Makassar yang penuh dengan lika-liku kepada para generasi penerus bangsa.

Sebelum di tetapkan menjadi museum, gedung ini dulunya adalah kantor Balaikota di masa pemerintahan Belanda saat berada di Makassar. Bangunan ini bahkan telah berdiri sejak tahun 1916.

Tak heran, jika museum ini memiliki gaya arsitektur art deco. Salah satu hal menarik di museum ini adalah adanya meriam di pelataran Museum Kota Makassar. Meriam yang berusia 300 tahun ini sangat cocok dijadikan objek berswafoto bagi para pengunjung berjiwa muda.

Museum kota Makassar diresmikan pada 7 Juni 2000 dengan maksud untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai identitas dan sejarah kota serta budaya penduduk Makassar yang beragam (pluralistis).

Gedung tua berlantai dua bergaya Eropa abad ke-17 ini, menyimpan beragam koleksi benda bersejarah yang berjumlah 560. Tampak bangunan ini didominasi warna putih pada dinding dan merah marun pada bagian atap.

Memasuki gedung bersejarah ini, pengunjung akan disambut dengan suasana kolonial Belanda yang kental dengan dinding tebal, jendela-jendela kayu yang lebar dan beberapa ornamen gantung yang masih utuh terjaga.

Perjalanan Kota Makassar dari zaman ke zaman, terekam dalam gedung ini. Di lantai pertama terisi dengan berbagai lukisan klasik peninggalan Belanda, foto-foto dokumentasi perkembangan Kota Makassar, benda-benda arkeologi, dan berbagai mata uang yang pernah berlaku di Makassar dari zaman penjajahan hingga saat ini.

Sementara di lantai dua, didominasi foto-foto dokumentasi, sebuah meja yang pernah digunakan oleh Walikota Ujung Pandang, lambang-lambang kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan dan berbagai pernak pernik tradisional hasil kerajinan rakyat.

Meskipun beberapa barang peninggalan sejarah tersebut dipenuhi debu dan hanya dijadikan pajangan semata, namun sejarah panjang mencatat kegigihan, keberanian dan kecerdasan para pendahulu di museum ini.

Melalui museum inilah siapa saja bisa menelisik dan mengikuti sejarah perjalanan Makassar hingga menjadi Kota Dunia seperti saat ini.