Pakar dari Perancis Hingga Jepang Paparkan Perkembangan Teknologi Industri di ICon ITSD

Rektor UMI, Prof Basri Modding, menyematkan selempang kepada pemateri di ajang ICon ITSD / foto: Apri

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI), Prof Dr  Basri Modding MSi, membuka secara resmi The 2nd International Converence on Industrial Technology for Sustainable Development (ICon ITSD) di Hotel Myko, Makassar, Kamis (22/8/2019) pagi. konferensi Internasional yang digelar Fakultas Teknologi Industri (FTI) ini dirangkaikan dengan Seminar Nasional Perkembangan Teknologi Industri II.

Prof Basri mengapresiasi FTI UMI yang menggelar kegiatan bertaraf internasional ini dengan menghadirkan pakar-pakar dari luar negeri.

"Ini adalah salah kegiatan inovasi yang dilakukan UMI, khususnya Fakultas Teknik dan ke depan, seperti inilah yang kira harapkan. Kegiatan ini mencirikan bahwa kita, kampus UMI, itu tidak hanya bicara tentang lokal tapi juga level internasional," kata Prof Basri.

"Seperti kegiatan ini yang melibatkan ahli-ahli dari luar negeri. Dari lima pembicara, empat itu dari luar negeri, satunya internal UMI. Ini menandakan bahwa UMI juga sudah sejajar dengan perguruan tinggi lain di luar negeri. Diharapkan ini terus berkelanjutan, karena menjadi ajang silaturahmi dan saling tukar informasi serta penelitian," tambahnya.

Sementara itu, Dekan FTI UMI, Dr Ir Zakir Sabara HW ST MT IPM AE, mengatakan bahwa ICon ITSD dan Seminar Nasional merupakan kegiatan 2 tahunan yang dilakukan oleh FTI UMI Makassar. Konferensi ini mengangkat tema "Industrial Technology for Sustainable Development".

Konferensi ini menghadirkan pembicara yaitu Prof Gerard B Remijn dari Kyushu University Japan, Prof Herve Boileau (Sovie Mont Blanc Perancis), Dr Setyawati Yani (UMI Makassar), Dr Worajit Sethapun (Chiang Mai Rajabhat University Thailand), dan Dr Moh Hazizam bin Mohd Hashim (Universiti Sains Malaysia).

“Kegiatan ini mempertemukan para akademisi, industri, dan pemerintah untuk sharing dan berdiskusi mengenai berbagai isu terkini seperti perkembangan teknologi industri, keinsinyuran, peningkatan ekonomi, kebijakan pemerintah terhadap perkembangan teknologi industri, dan socio-cultural,” kata Zakir Sabara.

Dr Worajit Sethapun menjelaskan bahwa teknologi industri tidak bisa dilepaskan dari “Smart Community”. Menurutnya, ini adalah flagship project yang meliputi energy, food, enviroment, economy, dan building.

Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta baik mahasiswa maupun instansi. Seperti dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, ITS Surabaya, Universitas Islam Indonesia, Kementerian ESDM, Universitas Airlangga, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Jambi, Universitas Lambung Mangkurat, STT-Migas Balikpapan, Universitas Darussalam Ambon, Universitas Bhayangkari, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Islam Makassar, Universitas Bosowa, Universitas Muhammadiyah Luwuk, Morowali Metal Industrial Polytechnic, dan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.