Putra asal Wamena Jadi Wisudawan Terbaik Universitas Bosowa
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Helly Fahreza Fathurillah, terpilih sebagai wisudawan terbaik pertama tingkat universitas pada wisuda ke-62 Universitas Bosowa (Unibos) periode periode II Tahun Akademik (TA) 2021-2022.
Alumni dari Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Unibos ini, lulus dengan predikat cumlaude dengan nilai IPK 3,96. Dia pun bersyukur atas predikat terbaik yang dinobatkan kepada dirinya.
"Alhamdulillah saya bersyukur sekali, meskipun memang dari awal kuliah itu tidak menyangka bakalan jadi wisudawan terbaik tapi mungkin sudah takdir Allah. Alhamdulillah saya sangat bersyukur," kata Helly Fahreza Fathurillah kepada CELEBESMEDIA.ID usai kegiatan wisuda.
Salah satu prestasi yang mengantarkan dirinya meraih wisudawan terbaik pertama tingkat universitas adalah saat dirinya meraih juara pertama saat mengikuti Kompetisi Tugas Akhir Internasional (KTA-i) 2022 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (1/10/2022).
Diikuti 77 peserta dari berbagai mahasiswa diseluruh Indonesia dan beberapa negara seperti Malaysia, China, Thailand, India dan lainnya.
Dia menang event internasional dalam kategori Teknikal Studi atau Studi Teknis yakni mengenai perancangan bangunan yang menekankan pada konsep pencahayaan, penggunaan material, struktur, bentuk dan segala macamnya.
"Perasaannya terkejut karena jujur ini mungkin kali pertama mengikuti kompetisi arsitektur tingkat Internasional dan juara pertama," ucapnya.
Sebelumnya pria yang akrab disapa Helly ini juga pernah menang kompetensi di UIN Alauddin Makassar.
Selain itu, pria kelahiran Wamena, Papua, 14 Juni 1999 ini mengungkapkan dengan memperoleh juara pertama kompetensi tingkat Internasional menambah semangatnya lagi untuk lebih berprestasi lagi.
"Karena memang di jurusan arsitektur itu cara paling mudah untuk mengasa keterampilan kita itu yaitu ikut kompetensi karena dikompetisi itu keterampilan kita itu di dorong untuk lebih bersaing dengan dunia luar kalau misalnya kita di kampus saja, tidak berkompetisi itu biasanya kita tidak akan berkembang karena tidak ada dorong dalam diri untuk bersaing," tuturnya.
Selain itu, jika ikut perlombaan, ia mengaku bisa melihat keunggulan kompetitor lain khusus kompetitor yang berada di luar Indonesia.
"Kita bisa juga menyerap hal yang mereka bagikan di kompetisi itu. Ternyata banyak sekali sebenarnya cara menyajikan karya arsitektur itu, tidak serta merta apa yang selama ini kita pelajari di bangku kuliah saja," bebernya.
Atas prestasinya itu, Helly ikut memotivasi junior hingga seniornya untuk bisa juga mengukir prestasi pada lomba di tingkat internasional.
"Pesan buat adik-adik saya dan teman-teman dan kakak senior yang sementara masih kuliah utamanya di Prodi Arsitektur untuk berani berkompetisi kalaupun terkendala biaya bisa hubungi prodi Insya Allah akan dibantu," tutupnya.
Rektor Unibos Prof Batara Surya mengatakan, raihan prestasi mahasiswa Unibos di event internasional menunjukkan bahwa kurikulum dan kompetensi dosen serta mahasiswa arsitektur Unibis telah mengukir sejarah baru di Indonesia dan dunia internasional.
Serta menunjukkan bahwa eksistensi program studi arsitektur tidak diragukan lagi untuk berkontribusi dalam bidang desain arsitektur dan menjadi contoh semangat untuk prodi lainnya
"Semangat dan anugrah tersebut menunjukkan bahwa Unibos merupakan Perguruan Tinggi yang telah diperhitungkan di Indonesia melalui prestasi akademik mahasiswa dan dosennya," ucap Prof Batara Surya.
Laporan : Darsil Yahya