Driver Online Dibekali Kemampuan P3K, Dilatih ACT dan PMI

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Diver sebagai mitra pengemudi perpanjangan
tangan Gojek dalam memberikan dampak positif kepada masyarakat, termasuk untuk
meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas. Melihat tingginya angka
kecelakaan, Gojek membekali driver online dengan kemampuan Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan (P3K).
Selain dibekali kemampuan P3K, para driver juga diberikan
pemahaman menangani korban bencana alam. Tidak tanggung-tanggung, para driver dilatih
oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan PMI Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kami menjali kerja sama dengan ACT dan PMI Sulsel sebagai
pihak yang komprehensif untuk memberikan kemampuan kepara para driver,” kata
Head of Regional Corporate Affairs Indonesia Bagian Timur Gojek, Mulawarman, di
Makassar, Kamis (2/5/2019).
Driver online yang mencari nafkah di jalan sering
diperhadapkan dengan kecelakaan lalu lintas. Dengan bekal yang dimiliki, para
driver ini tidak canggung untuk memberikan pertolongan pertama pada korban
kecelakaan.
Kepala Bidang Diklat dan Relawan PMI Provinsi Sulawesi
Selatan, Andi Syamsir, mengatakan bahwa driver dibekali berbagai seperti
bagaimana melakukan pijat jantung luar, bagaimana melepaskan helm korban
kecelakaan yang benar, serta memberikan pertolongan pertama pada luka luar maupun
luka dalam.
“Untuk henti jantung, golden time itu hanya 4 menit.
Sementara, untuk menunggu petugas medis dari rumah sakit, bisa lebih dari itu.
Karena itu, dengan bekal kemampuan, driver yang berada di lokasi bisa
memberikan pertolongan pertama sebelum petugas medis datang,” katanya.
Demikian juga menolong korban kecelakaan lalu lintas.
Syamsir mengatakan, masyarakat pada umumnya hanya punya prinsip memindahkan
korban. Jika tidak tahu kondisi korban, bisa jadi hal itu malah membuat korban
menjadi kritis.
Hal senada juga diungkapkan Nur Ali dari ACT. Menurutnya,
dalam beberapa kasus kebencanaan, ada
driver online yang ikut terlibat memberikan bantuan kepada korban. Karena itu,
kata Nur Ali, driver sudah harusnya memiliki bekal kemampuan menangani korban
kecelakaan ataupun bencana.
“Keterampilan penolong tidak boleh disepelekan. Harapan kami
dengan materi yang komprehensif, mitra driver siap memberikan respon yang tepat
untuk kondisi darurat di jalan raya ataupun saat ada bencana,” katanya.
Mulawarna mengatakan di Makassar ada sekitar ratusan mitra
driver yang mengikuti pelatihan P3K. Selain itu, sudah ada 40 mitra driver, khususnya
yang tergabung dalam komunitas Unit Reaksi Cepat (URC), yang mengikuti
pelatihan bersertifikasi agar bisa menjadi ahli dalam menangani korban.
Sementara di lima kota di Indonesia, sudah ada 200 mitra
driver yang ahli dalam P3K sementara 400-an lainnya mengikuti pelatihan tingkat
dasar.
Dalam kesempatan ini, Gojek juga meluncurkan ambulans untuk
membantu komunitas URC dalam menangani luka ringan dan luka sedang di tempat
kejadian kecelakaan. "Tidak hanya aktif saat keadaan darurat, ambulans
GOJEK juga senantiasa mengunjung basecamp-basecamp mitra driver di Makassar
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan agar para mitra driver bisa optimal dalam
mencari nafkah untuk keluarga," jelas Mulawarman.
Ambulans GOJEK dilengkapi dengan alat penunjang P3K dan
didukung oleh tenaga medis yang siap melayani 24 jam sebagai upaya untuk
memaksimalkan pertolongan pertama saat keadaan darurat di jalan raya. Di
Makassar saat ini baru 1 unit yang disiagakan dan dioperasikan oleh tim medis
dan pengemudi ambulans tersertifikasi sehingga siap memberikan pengobatan dan
mengantarkan korban ke rumah sakit saat terjadi kecelakaan lalu lintas atau kondisi
darurat lainnya.