Sampah Plastik dari Laut Indonesia Jadi Wadah Skincare di Amerika Serikat

Sampah plastik di laut Jakarta - (foto by tirto)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Sampah plastik hingga kini masih menjadi problem yang membebani Indonesia. Di tangan para orang kreatif, sampah plastik ini pun diubah menjadi produk daur ulang yang multifungsi dan mengagumkan. Namun jumlah sampah masih terlalu banyak untuk diatasi beberapa orang saja. 

Selain didaur ulang, sampah-sampah plastik ini juga di ekspor ke luar negeri, salah satunya Amerika. Di Amerika, sampah plastik ini didaur ulang menjadi wadah kosmetik dan perawatan wajah dari perusahaan indie yang tengah naik daun, Kinship

Kemasan label skincare ini diklaim sepenuhnya berasal dari plastik, kertas, dan kardus daur ulang. Dalam pengemasannya mereka juga tak menggunakan bubble wrap atau selotape plastik. 

Salah satu pendiri Kinship, Alison Haljun mengungkapkan bahwa ada alasan di balik penggunaan plastik daur ulang dari sampah ini. "Sangat penting bagi kami bahwa Kinship bisa memberikan dampak nyata bagi planet dan krisis iklim global," katanya dirilis CELEBESMEDIA.ID dari CNNIndonesia, Jumat (15/11/2019). 

Untuk mendapatkan sampah-sampah plastik yang mencemari lingkungan ini, Kinship bermitra dengan perusahaan di Denmark untuk mengumpulkan limbah plastik di laut.  "Sampah plastik ini dikumpulkan oleh nelayan dari tempat-tempat seperti Jakarta dan Bali, Indonesia. Di sana laut dan pantai dipenuhi banyak plastik," kata Christin Powell, pendiri Kinship. "Mereka mengumpulkannya kemudian plastik diubah menjadi pelet dan dipakai untuk membuat wadah kami. Kami sudah menghilangkan 1,5 ton plastik dari laut dalam setahun dan ini baru permulaan. Masih banyak yang harus dilakukan."

Mengutip Allure, Steve Alexander, presiden dan CEO Asosiasi pendaur ulang plastik mengungkapkan bawah hampir 90 persen dari sampah plastik atau OWP (Ocean Waste Plastic) berasal dari lima sungai di Indonesia. 

Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah setiap tahun dan hampir setengahnya berakhir di laut, menurut sebuah studi tahun 2015 dalam jurnal Science. Indonesia bahkan disebut sebagai negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbanyak ke-dua setelah China.

Tercemarnya perairan Indonesia semakin disoroti dunia pada November 2018, ketika paus sperma mati di pantai dan ditemukan menelan 6 kilogram sampah plastik di perutnya.