Membanggakan, Dosen Unibos Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

Prof Batara Surya - (ist)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Universitas Bosowa (Unibos) Makassar patut berbangga diri. Salah satu dosennya masuk dalam deretan 58 ilmuwan paling berpengaruh di Indonesia atau bagian dari daftar dua persen dengan sitasi jurnal terbanyak di dunia. 

Pengakuan berasal dari Stanford University dan Elsevier BV. Elsevier adalah salah satu penyedia informasi ilmiah, teknis, dan medis terbesar di dunia dan perusahaan teknologi yang didirikan sejak tahun 1880.

Dia adalah Profesor Batara Surya, Guru Besar bidang Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota yang kini menjabat Direktur Pascasarjana Universitas Bosowa.

Dikonfirmasi via telepon, Prof Batara Surya mengatakan namanya masuk dalam daftar tersebut berdasarkan penilaian jumlah sitasi dalam karya jurnal ilmiah yang diterbitkan di Scopus yang kemudian menjadi rujukan pengembangan ilmu pengetahuan.

"Prinsipnya itu kan tergantung dari jurnal yang dipublikasikan kemudian itu banyak diminati oleh ilmuwan untuk disitasi termasuk direkomendasikan untuk jadi sumber pengetahuan baru dan referensi penelitian-penelitian berikutnya," kata Prof Batara Surya.

Penghargaan ini lanjut Batara Surya, adalah bukti konsistensi dan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

"Prinsipnya itu kalau kita sebagai seorang ilmuwan. Apalagi dosen kan. Amanahnya itu kan ditetapkan dalam aturan penyelenggaraan pendidikan untuk seorang dosen, melaksanakan Tri Dharma," lanjutnya.

Tentu, dalam memberikan pemikiran, seorang akademisi tidak saja hanya memberikan pemikiran semata, tetapi selalu ada hal-hal baru yang diberikan.

"Konteks seperti itu secara konsisten saya lakukan, sehingga mungkin di dalam proses perjalanannya saya mendapat respon dari ilmuwan, sehingga banyak di sitasi," tuturnya.

Sejauh ini, ratusan jurnal karya Prof Batara Surya telah diterbitkan dan dipublikasikan secara internasional. Ia mengaku, untuk penelitiannya fokus pada bidang ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK).

"Terkait dengan masalah perencanaan wilayah dan kota itu sendiri. Karena selalu saya berusaha mencoba mengelaborasi fenomena yang berkembang kemudian dikaitkan dengan kebaruan temuan, sehingga banyak di respon," klaimnya.

Ia berharap, penghragaan sebagai ilmuan berpengaruh dunia ini bisa menjadi motivasi bagi dosen lainnya di Unibos untuk terus berkarya dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, penghargaan ini sekaligus mencatatkan posisi Unibos sebagai kampus yang patut diperhitungkan.

"Ketika kita konsisten dengan ilmu yang kita geluti selama ini, tentu akan ada nilai manfaat dan kontribusi yang kita hasilkan. Sekalipun saya adalah dosen di Unibos tapi saya ingin menunjukkan bahwa Unibos patut diperhitungkan," tutupnya.

Diketahui, data yang dipublikasikan Elsevier pada akhir Oktober kemarin, data ini dipublikasikan dengan nama 'Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators'. Pada publikasi ini, pemeringkatan para ilmuwan didasarkan pada nama-nama yang sering dikutip pada jurnal-jurnal ilmiah di dunia.

Ada sekitar 159.648 ilmuwan yang namanya sering dikutip dan yang berasal dari Indonesia ada 58 ilmuwan.