Pertamina MOR VII Dukung Indonesia Bebas TBC

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr dr Bachtiar Baso MKes / foto: handover

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kepedulian Pertamina dalam bidang kesehatan khususnya penyakit Tuberculosis (TBC) ditunjukkan melalui kegiatan Komitmen Bersama PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi menuju Indonesia Bebas TBC. Kegiatan yang digelar di kantor Pertamina MOR VII itu merupakan salah satu bentuk dukungan dalam rangka menyambut Hari TBC Sedunia yang akan  diperingati pada Tanggal 24 Maret mendatang.

Pjs General Manager Pertamina MOR VII, I Ketut Permadi Aryakuumara, mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan ini sejalan dengan target yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan, yakni pada Tahun 2030 mendatang insiden TBC menurun 80 persen dan di Tahun 2050 tidak ada lagi kasus baru TBC. Acara diawali dengan senam pagi bersama, kemudian dilanjutkan dengan Talk Show TBC, dan diakhiri dengan screening paru gratis untuk peserta yang hadir.

“Dibuka untuk masyarakat umum guna mendeteksi penyakit paru seperti TBC. Jika memang ada peserta yang terdeteksi penyakit akan segera dilakukan tindakan pengobatan,” ujarnya.

TBC merupakan penyakit menular langsung yang ditularkan antar manusia lewat semburan dahak atau udara. Penyakit TBC kata Permadi merupakan penyakit pembunuh nomor tiga tertinggi di Indonesia, setelah Stroke dan Jantung. Penyakit TBC ini sebenarnya bisa disembuhkan asal pasien mengonsumsi obat secara teratur.


"Kalau nggak teratur minum obat bisa jadi TB latent, bisa resisten. Kalau resisten obatnya semakin banyak yang diminum dan lama pengobatan juga bertambah. Belum lagi reaksi dari obat TBC resisten lebih berat dibandingkan obat TBC biasa," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr dr Bachtiar Baso MKes, di sela-sela paparannya.

Di Sulawesi Selatan, ujar dr Bachtiar Baso, masih masuk ke dalam sepuluh besar provinsi dengan jumlah pengidap Penyakit TBC terbanyak di Indonesia. Jadi perlunya kegiatan lanjutan berupa screening paru sebagai wujud tanggung jawab sosial Pertamina kepada masyarakat Sulsel yang sangat spesifik dan bisa berdampak langsung.

“Selain berkontribusi dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dengan cara pencegahan terhadap mikrobakteria Tuberculosis yang menyerang paru-paru, juga dilakukan peningkatan pemahaman terhadap masyarakat tentang bahaya mikrobakteria Tuberculosis sehingga masyarakat dapat mendeteksi sejak dini penyakit TBC,” ujar dr Bachtiar.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Seksi Norma K3 Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Selatan, Giawan Lussa MHub, juga mengapresiasi Komitmen Pertamina MOR VII yang melibatkan seluruh tenaga kerja yang berada di lingkungan bisnisnya untuk tetap meningkatkan kualitas kesehatan dengan peduli dan berpartisipasi terhadap pengurangan jumlah pengidap penyakit, khususnya TBC.

"Ini menjadi contoh peran aktif perusahaan dalam memperhatikan kesehatan kerja di lingkungan operasional nya, semoga kegiatan ini dapat di contoh di lokasi-lokasi lain nya," tutup Giawan.(*)