Resmi, Unibos Dapat Ijin Buka Prodi Teknik Pertambangan dan Teknik Lingkungan
CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Universitas Bosowa (Unibos)
kembali diberi izin membuka program studi (prodi) baru. Kali ini Surat Keputusan
(SK) dengan nomor 1226/KPT/I/2019 yang diberikan Kepala Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi (LLDikti), Prof Jasruddin MSi, kepada Rektor Unibos, Prof
Saleh Pallu MEng, merupakan SK izin pembukaan Prodi S1 Teknik Pertambangan dan
S1 Teknik Lingkungan yang berada di bawah naungan Fakultas Teknik.
Penyerahan SK yang dilakukan di Ruang Rapat Rektor Unibos
Lantai 9 Gedung I, Selasa (15/1/2019), ini turut disaksikan oleh bagian Biro
Hukum dan Perundang-Undangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi, Dadi Arfandi. Penyerahan SK tersebut juga turut disaksikan oleh jajaran
kepala bagian LLDikti dan jajaran Wakil Rektor Unibos, sekretaris universitas, bersama
dekan se-Unibos.
“Ini merupakan salah satu upaya Unibos untuk meningkatkan
nilai akreditasi dari B menuju A. Berharap ke depan seluruh sivitas akademika
Unibos terus dapat bekerjasama membangun Unibos sebagai pintu gerbang
pendidikan Indonesia Timur bahkan hingga wilayah barat dan juga berterima kasih
atas seluruh bimbingan dari LLDikti yang tidak henti mendukung perkembangan
Unibos,” kata Prof Saleh Pallu.
Ke depan, lanjut Prof Saleh, dengan adanya prodi baru ini Unibos
dituntut untuk kerja keras dan profesional. Karena tidak hanya memikirkan
pembukaan prodi, tetapi bertanggung jawab terhadap pengembangan dan cara
mempertahankannya.
Dalam arahan sebelum SK diberikan, Prof Jasruddin menuturkan
beberapa pesan kepada seluruh jajaran pimpinan Unibos.
“Dua prodi ini memang yang banyak peminatnya dan sangat
dibutuhkan dalam dunia industri. Karena seperti yang kita lihat, pertambangan
di Indonesia masih belum mampu mensejahterahkan rakyat sebab beberapa tenaga
SDM nya belum cukup berkualitas apa lagi masih memakai sumber daya asing.
Selain itu terkait lingkungan, saat ini Indonesia memang membutuhkan ahli
teknik lingkungan untuk membantu memperbaiki,” kata Prof Jasruddin.
“Ke depan perguruan tinggi swasta memang tidak hanya
membutuhkan kuantitas, tetapi kita memang harus lebih prioritas dengan kualitas
seperti yang dilakukan Unibos. Sebab jangan sampai kita menerima banyak tapi
kita belum cukup mampu untuk mempertanggungjawabkan salah satunya dengan
kuranya output yang tidak setara dengan input. Tidak papa mahasiswa belum
berjumlah besar tetapi semuanya dapat terserap dengan baik di dunia kerja,”
tambahnya.(*)