Pelepasliaran Penyu dan Burung Maleo, Wujud Kepedulian Lingkungan Pertamina Sulawesi
CELEBESMEDIA.ID, Tolitoli - Sebagai bentuk komitmen terhadap
pelestarian lingkungan, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui unit
usahanya Fuel Terminal Tolitoli melepasliarkan burung Maleo, Pleci, Perkutut,
Terucut, serta tukik (anak penyu) di pesisir Tolitoli.
Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung konservasi satwa
langka yang dilindungi serta menjaga keseimbangan ekosistem laut dan darat.
Kegiatan ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan
atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 14 Life Below Water
yaitu dengan pelepasliaran tukik untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Selain itu poin SDG 15 Life on Land, melalui konservasi
burung Maleo dan spesies lainnya yang berperan dalam ekosistem darat, dan SDG
17 Partnerships for the Goals, dengan adanya kolaborasi antara Pertamina Patra
Niaga, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mendukung konservasi lingkungan.
Kegiatan ini dilaksanakan bersama Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah (Forkopimda) dan berbagai instansi terkait di Tolitoli. Pelepasliaran
satwa langka ini menjadi bagian dari rangkaian acara yang juga mencakup lomba
dayung serta program tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social
Responsibility/CSR).
Antusiasme masyarakat terlihat dari tingginya partisipasi
dalam lomba dayung, dengan 67 peserta tunggal dan 40 peserta ganda yang turut
memeriahkan acara. Sebagai bentuk apresiasi, total hadiah senilai Rp11 juta
diberikan kepada para pemenang lomba.
Fuel Terminal Manager Tolitoli, Alfian Rifai, menegaskan bahwa
keberadaan Fuel Terminal tidak hanya bertujuan untuk menjaga ketahanan energi,
tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat sekitar.
“Kami ingin memastikan bahwa kehadiran Fuel Terminal
Tolitoli membawa manfaat yang lebih luas, tidak hanya dalam mendukung ketahanan
energi, tetapi juga dalam upaya konservasi lingkungan. Pelepasliaran burung
Maleo dan tukik ini merupakan salah satu langkah nyata kami dalam menjaga
ekosistem serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian
alam,” ujar Alfian.
Senada dengan itu, Area Manager Communication, Relations
& CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw,
menambahkan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Pertamina
dalam menjaga lingkungan dan mendukung komunitas setempat.
“Kami ingin memastikan bahwa keberadaan Fuel Terminal
Tolitoli tidak hanya berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi, tetapi juga
dalam pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat. Pelepasliaran satwa
langka ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan
kesadaran bersama akan pentingnya konservasi,” ujar Fahrougi.
Selain itu, melalui program CSR, Pertamina Patra Niaga turut
menyalurkan bantuan bagi komunitas setempat sebagai bagian dari upaya membangun
sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara berbagai
pihak dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, baik bagi lingkungan
maupun komunitas sekitar,” tambah Fahrougi.