3 Fakta Klan Metkayina Avatar 2, Terinspirasi dari Suku Bajo Indonesia

Klan Metkayina Avatar 2: The Way of Water - (foto by 20TH Century Studios)

CELEBESMEDIA.ID, MakassarMetkayina adalah salah satu klan yang dihadirkan dalam film Avatar selain Omatikaya. Berbeda dengan Omatikaya yang hidup di tengah hutan, klan Metkayina justru hidup di laut.

Menariknya hampir semua kehidupan di klan Metkayina dalam Avatar 2 terinspirasi dari Suku Bajo Indonesia.

Berikut 3 Fakta menarik di balik hadirnya klan Metkayina dalam Avatar 2: The Way of Water.

1. Hidup Berdampingan dengan Hewan Laut


(Klan Metkayina dan Tulkun - foto by IMDb)

Klan Metkayina hidup berdampingan dengan hewan laut, diantaranya pincer fish Pandora, pohon papa mantis, dan hewan laut lainnya. Mereka juga bersahabat dengan Tulkun. 

Uniknya, mereka dapat berkomunikasi dengan Tulkun, makhluk yang berbentuk seperti paus. 

Sutradara film Avatar, James Cameron mengungkapkan jika gambaran ini ia liat sekilas dalam penelitiannya tentang suku Bajo di Indonesia. 

"Mereka (suku Bajo) memiliki simbiosis dengan spieses cerdas yang kami lihat sekilas dan berkata oh itu versi paus di Pandora," kata Cameron dalam The Science Behind James Cameron's Avatar: The Way of Water di kanal YouTube National Geographic, yang dikutip Rabu (4/1/2023). 

2. Marui, rumah klan Metkayina


(Marui, rumah klan Metkayina - foto by IMBDb)

James Cameron, sutradara film Avatar menjelaskan bahwa desa klan Metkayina terinspirasi dari desa di atas laut yang dibuat oleh Suku Bajo yang ada di Indonesia. Termasuk dalam pembuatan Marui yang menjadi tempat tinggal suku Metkayina.

Arsitektur Marui diambil dari arsitektur rumah panggung di atas laut suku Bajo. 

"Ada orang laut di Indonesia (suku Bajo) yang hidup di rumah panggung (di laut) dan di atas rakit dan semacamnya," tutur Cameron.

"Kami melihat beberapa desa berbeda dengan jalur air (way of water) yang menggunakan arsitektur pepohonan lokal," sambungnya.

3. Tato Klan Metkayina


(Klan Metkayina dalam film Avatar 2 - foto by IMDb)

Dalam film Avatar 2: The Way of Water, ditampakkan klan Metkayina memiliki tato di wajah dan tubuh mereka.

James Cameron menjelaskan tato klan Metkayina juga terinspirasi dari suka Bajo di Indonesia.

"Mereka (suku Bajo) menjaga keseimbangan dan harmoni dengan alam. Mereka menato wajah dan  badannya. Kami membuat tato versi Pandora," katanya.

Tato di bagian dada ini melambangkan bahwa mereka lebih sering melakukan kegiatan di pesisir pantai. Sedangkan tato di bagian lengan melambangkan bahwa mereka sering beraktivitas di bawah laut.  aktivitas yang mereka lakukan.

Mengenal Suku Bajo

Suku Bajo adalah salah satu etnik yang dikenal sebagai bangsa penjelajah lautan yang tinggal di atas perahu mengandalkan posisi bintang sebagai penunjuk arah.

Suku ini juga disebut suju Bajau atau suku Sama. Mengutip laman kemendikbud.go.id, suku Bajo sangat erat kaitannya dengan laut. Rumah mereka kebanyakan berdiri di tepian pantai atau di atas perairan laut dangkal yang dipasang tiang pancang agar terhindar dari gelombang pasang. Dinding rumah suku Bajo berbahan dasar kayu dan atapnya terbuat dari rumbia.

Karena tinggal di perairan laut, kegiatan sehari-hari suku Bajo didukung oleh transportasi air berupa perahu.

Kehidupan masyarakat suku Bajo yang begitu sederhana dan berkutat pada lingkup bahari terkadang membuat mereka tidak terlalu memerhatikan terkait hal permukiman tetap.