Putus dengan Dita Soedarjo, Denny Sumargo Bicara 'Siri nipakasiri'

. Jumat, 14 Desember 2018 10:29
Denny Sumargo dan Dita Soedarjo / foto: instagram Denny Sumargo

CELEBESMEDIA.ID, Jakarta – Aktor dan pebasket Denny Sumargo dan Dita Soedarjo putus. Padahal keduanya sudah bertunangan dan berencanan naik pelaminan tahun depan.

Dita yang juga merupakan pemilik perusahaan es krim Haagen Dazs Indonesia ini mengaku tak ingin menyakiti satu sama lain. Ia tetap mendoakan yang terbaik.

"Kuserahkan pada Tuhan bagaimana kita akan mengakhiri kisah ini semua tanpa menyakiti satu sama lain, namun ketahuilah hanya pada doa-doa baik aku mengaminkanmu," tulis Dita Soedarjo akun instagramnya.

Denny pun mengungkapkan kesedihannya karena harus berpisah dengan Dita yang diikat dalam tali pertunangan pada Agustus 2018 lalu itu. Ia mengatakan bahwa Dita adalah perempuan yang berhati baik.

"She is a good heart!

Compare to me? I’m a shit.

A beautiful heart at the wrong time and wrong guy, i will pray for better journey for you. Don’t let me hurt you, take care your heart, you deserve better person than me,” tulis Denny melalui akun instagramnya sambil  mengungkah foto kebersamaannya dengan Dita, Jumat (14/12/2018) dini hari tadi.

Denny melanjutkan dengna meminta maaf kepada Dita karena tidfak bisa menjadi yang sempurna.

Encourage all people with your beautiful heart, you deserve better love and life. Anytime you need my help, my door will open for you, sorry for everything, i can’t be perfect,” tuturnya.

Sebelumnya, Denny juga mengunggah di insta storynya terkait desas desus adanya perempuan lain dalam hubunga mereka. Denny menyatakan bahwa itu adalah fitnah. Ia bahkan mengunggah tulisan soal harga diri pribadi dan keluarga yang ia angkat dari adat ia berasal, Padang dan Makassar.

"Siri' nipakasiri

Adalah siri' yang berhubungan dengan harga diri pribadi, serta harga diri atau harkat dan martabat keluarga. Siri' jenis ini adalah sesuatu yang tabu dan pantang untuk dilanggar karena taruhannya adalah nyawa.

Keluarga korban yang merasa terlanggar harga dirinya (siri'na) wajib untuk menegakkannya kembali, kendati ia harus membunuh atau terbunuh, utang darah harus dibalas dengan darah, utang nyawa harus dibalas dengan nyawa," tulis  Denny Sumargo kemarin.