Benarkah Varian Lambda Lebih Kebal dan Cepat Menular?

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Covid-19 terus bermutasi. Setelah varian Alfa, Beta, Gamma dan Delta, kini peneliti menemukan varian Lambda yang penularannya lebih cepat dari varian Delta.
Asal mula varian Lambda
Covid-19 varian Lambda atau C.37 pertama kali diidentifikasi di Peru pada bulan Desember tahun 2020. Covid-19 varian Lambda memiliki 2 mutasi pada domain pengikat reseptor protein spike virus SARS-CoV-2, yakni mutasi L452Q dan F490S.
Varian Lambda pertama kali banyak ditemukan di negara Amerika Selatan. Namun, virus ini diketahui telah menyebar ke berbagai negara lain, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada.
Gejala Covid-19 varian Lambda
Seperti yang dikutip pada sistus Alodokter, gejala Covid-19 varian Lambda tidak jauh berbeda dengan gejala Covid-19 pada umumnya, yaitu demam, batuk, pilek, nyeri otot, sakit kepala, lemas dan gangguan indera penciuman (anosmia).
Varian Lambda lebih kebal?
Para peneliti di Jepang menemukan fakta baru tentang varian Lambda. Mirip dengan Delta, varian Lambda mungkin lebih menular dan kebal vaksin Covid-19.
Dikutip dari situs Halodoc diketahui jika hasil studi terbaru penelitian menyebutkan jika terdapat lonjakan protein pada virus corona varian Lambda ini yang menyebabkan lebih menular.
Lonjakan protein ini terjadi saat bagian dari virus tersebut membantunya untuk mampu menembus sel-sel dalam tubuh manusia. Padahal, hal ini yang menjadi target vaksin selama ini dan mampu menurunkan tingkat keefektifan dari kekebalan yang telah dibentuk.
Varian Lambda sendiri memiliki karakteristik yang diduga sangat mudah menyebar dibandingkan dengan virus SARS-CoV2 original. Selain itu, varian Lambda ini diduga juga memiliki kemampuan memengaruhi faktor netralisasi vaksin.
Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu menegaskan, jenis varian Covid-19 terus bertambah karena terjadi mutasi. Saat ini, selain varian Delta dengan penularan yang sangat cepat, muncul varian Lambda. Namun khusus varian Lambda ini belum masuk ke Indonesia.