Rumah Kecil Antang, Oasis Pedesaan di Tengah Kota

Suasana Rumah Kecil Antang - (foto by: Fitri Khaerunnisa)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ingar bingar kota kerap membuat jenuh. Padatnya gedung dan perumahan membuat warga kota Makassar semakin sulit menemukan hamparan persawahan nan hijau yang dapat menyejukkan mata.

Namun siapa sangka, di antara bangunan yang memenuhi kota Makassar, terdapat rumah mini dengan suasana alam ala pedesaan di tengah kota  

Nama tempat itu Rumah Kecil Antang. Sesuai namanya, bangunan cafe ini memang mini. Berdiri di atas lahan seluas 500 meter persegi di Jalan Antang Raya Pannara lorong 100

Bagi pengunjung yang datang ke tempat ini, seakan melupakan jika mereka masih berada di Kota Makassar. Karena selain pemandangan persawahan, bangunan cafenya juga khas pedesaan. Mulai dari kursi, meja hingga penyajian menunya. 

Tempat ini juga menyediakan terapi ikan gratis, mushollah serta menu yang beragam mulai dari makanan ringan hingga makanan berat dengan harga yang sangat terjangkau.

Ide menghadirkan suasana pedesaan di tengah kota ini digagas Haswandi Haruna yang merupakan pemilik tempat tersebut. Awalnya ia hanya ingin membuat sebuah tempat nyaman bagi ia dan keluarganya. Karena itu meski Rumah Kecil ini sudah dibangun sejak tahun 2008 namun baru dibuka untuk umum 8 tahun kemudian tepatnya di tahun 2016. 

"Saya membayangkan ada ruang, ada tempat yang bisa buat saya, keluarga, sahabat bisa nyaman di dalamnya. Nah, unsur yang bisa mendukung itu semua tentu harus ada pelibatan alam di situ. Dari situ akhirnya kami mulai Rumah Kecil ini dengan menanam," ucap Haswandi kepada CELEBESMEDIA.ID, Minggu (20/3/2022).

Ada cerita menarik di balik berdirinya cafe unik ini. Diakui Haswandi saat akan mendirikan Rumah Kecil ini ada sebagian warga sekita yang menganggap idenya membuat cafe di lokasi tersebut sebagi suatu hal yang tak wajar. 

"Dulunya ini kotor, bau, jorok, penuh sampah dan tidak ada tumbuhan di dalamnya. Bahkan oleh sebagian keluarga, tetangga-tetangga menganggap suatu kegilaan (membuat Rumah Kecil)," bebernya. 

Mengubah tempat tersebut menjadi sebuah cafe membutuhkan waktu yang panjang terlebih konsep yang menonjolkan suasana alam tidak akan terbentuk dengan cara instan.

"Saya selalu berpikir bahwa bentuk itu tidak lahir dengan instant, bentuk itu baru bisa lahir ketika kita melalui suatu proses. Jadi Rumah Kecil ini sudah cukup melewati proses yang panjang dari tempat yang jorok, bau, kotor, penuh sampah, hari ini Rumah Kecil dipenuhi tumbuhan, dipenuhi makhluk," jelasnya.

Bagi yang ingin berkunjung harus mengingat jadwal buka Rumah Kecil ini, karena tempat tersebut hanya dibuka untuk umum pada hari Kamis hingga Minggu pukul 13.00-22.00 Wita.

(Laporan: Fitri Khaerunnisa)