Jangan Panik! Tips Pertolongan Pertama Atasi Sesak Napas Saat Terpapar Covid-19

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sesak napas menjadi salah satu gejala yang dialami seseorang ketika terinfeksi virus Covid-19. Namun kadang ada yang masih sulit membedakan antara sesak akibat penyakit paru misalnya asma atau karena gejala terinfeksi Covid-19.
Menurut dr. Muhammad Jabal Nur, Sp.PD, Spesialis Penyakit Dalam/Internist Rumah sakit Hermina Makassar untuk membedakan sesak akibat penyakit paru dengan gejala Covid-19 bisa diketahui saat orang bersangkutan menarik napas.
"Pada umumnya sesak napasnya sama, kalau untuk membedakan dgn sesak karena penyakit paru lainnya misalnya asma biasa terdapat bunyi mengi atau bunyi ngik pada saat ekspirasi (membuang napas), kemudian ada faktor pencetus yg memicu seperti batuk, alergi dan lain-lain", jelasnya.
Pasien Cobid-19 yang mengalami sesak napas sebenarnya harus mendapat pertolongan dari petugas medis dan segera mendapat bantuan oksigen. Jika tidak ditangani dengan baik maka pasien Covid-19 bisa mengalami gagal napas hingga menyebabkan kematian.
Meski keberadaan okisgen sangat dibutuhkan, ternyata, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan sebagai pertolonga awal untuk mengatasi sesak napas.
Pertama, akan lebih baik pasien atau keluarga memiliki alat pengukur kadar saturasi oksigen yang disebut pulse oximetry. Dengan alat ini Anda dapat mengetahui kadar oksigen dalam darah.
Kedua, tinggikan posisi kepala sekitar 30-45 derajat saat berbaring, lalu cobalah tidur dengan posisi tengkurap. Lakukan posisi tidur tengkurap selama 30 menit hingga 1 jam secara berulang-ulang. Hal tersebut bertujuan agar distribusi oksigen di dalam paru-paru lebih merata.
"Miringgikan posisi kepala sekitar 30-45 derajat saat berbaring agar sesak dapat berkurang," jelas dr Muhammad Jabal.
Ketiga, lakukan tidur dengan posisi badan miring ke kanan atau ke kiri apabila tidak sanggup tidur dengan posisi tengkurap. Hal ini disebut dengan posisi proning. Letakan bantal di tiga titik seperti kepala, pinggang, dan diantara kaki. Posisi tersebut juga menjadi salah satu cara untuk memperbaiki oksigenasi di dalam paru.
Keempat, posisikan badan duduk yang disanggah dengan bantal (tidur setengah duduk). Bantal bisa ditumpuk sampai dengan tiga bantal. Lakukanlah selama tiga puluh menit.
Kelima, apabila cara-cara di atas masih belum berhasil mengembalikan saturasi oksigen, maka pasien harus mengupayakan untuk menggunakan tabung oksigen.
Terlebih apabila pasien memiliki saturasi oksigen kurang dari 90, maka harus dengan segera memberikan oksigen. Jika di rumah tersedia oxycan atau oksigen kaleng dapat digunakan.
"Prinsip tatalaksana awal saat terjadi sesak napas adalah pemberian oksigen, karenanya boleh menggunakan oksigen kaleng jika tersedia di rumah," ucap dr Muhammad Jabal.
Dokter yang kesehariannya bertugas di RS Hermina Makassar ini juga menjelaskan jika mendapati pasien sudah tak sadarkan diri maka ada beberapa tindakan awal yang dapat dilakukan di rumah.
- Pasang Apd minimal sarung tangan bila ada
- Cek tanda vital, periksa nadi teraba atau tidak
- Lakukan bantuan hidup lanjutan seperti pompa jantung
- Perlu diperhatikan karena ini dalam suasana pandemi hindari kontak langsung dengan sistem peenapasan pasien seperti mulut
- Sebelumnya minta pertolongan dan hubungi sarana kesehatan, rumah sakit, ambulance.
Jangan panik saat mendapati kondisi sesak di rumah. Semoga tips-tips di atas diharapkan dapat membantu pasien yang menderita sesak napas akibat terinfeksi Covid-19.