Terbuat dari Pisang, Ini 4 Takjil Berbuka Puasa Khas Makassar

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Salah satu kegiatan yang dinantikan saat Ramadan yakni berburu takjil.
Takjil merupakan menu awalan dengan porsi kecil baik berupa makanan atau minuman yang biasanya dihidangkan dengan rasa yang manis, (dessert) atau saat sebelum mengonsusmsi makanan berat untuk memulihkan energi setelah berpuasa seharian.
Ada beragam takjil untuk berbuka puasa, namun dari banyaknya jenis takjil, beberapa diantaranya merupakan khas Makassar. Menariknya takjil khas Makassar ini umumnya terbuat dari pisang.
Berikut ini 4 takjil khas Makassar yang berbahan dasar pisang dan digemari banyak orang.
1. Pisang Epe
Pisang Epe terbuat dari pisang mengkal setengah matang yang dibakar menggunakan arang dengan teknik khusus.
Itulah yang membuat pisang tersebut memiliki rasa yang unik dan bebau khas.
Setelah dibakar, pisang kemudian dijepit menggunakan alat khusus. Lalu ditambah siraman saus dari gula merah dengan campuran pandan yang menambah rasa manis.
2. Pallu Butung
Pallu butung salah satu olahan pisang yang sangat cocok jadi takjil saat berbuka puasa. Pallu butung merupakan penganan khas Makassar. Hampir mirip dengan pisang hijau. Bedanya, pallu butung tidak dilapisi dengan dadar hijau.
Pallu butung bisa disajikan hangat maupun dingin. Makanan ini hanya disajikan dengan pisang dan campuran saus bubur sumsum. Biasanya ditambahkan sirup pisang ambon agar rasanya lebih manis.
3. Pallu Golla
Pallu golla salah satu menu yang digemari saat berbuka puasa di Kota Makassar.
Ada banyak jenis pallu golla, salah satunya yang terbuat dari pisang. Namun ada juga yang menambahkan potongan labu kuning, dan ubi.
Pallu golla bisa disajikan selagi hangat atau dingin. Cara membuatnya juga sederhana, pisang yang telah dipotong-potong direbus dan dicampurkan dengan gula merah dan santan
4. Barongko
Barongko merupakan makanan khas Makassar dengan rasa yang manis. Sangat cocok untuk menu takjil.
Barongko berbahan dasar pisang yang diahaluskan setelah itu dicampur telur, santan, dan gula pasir. Lalu dibungkus dengan daun pisang kemudian dikukus.
Barongko akan terasa lebih nikmat jika disajikan dalam keadaan dingin.