Ingin Menikah? Lakukan 3 Tips Ini untuk Dapat Restu Orangtua
CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Ingin melanjuttkan hubungan ke
jenjang pernikahan?, tentu saja harus mendapatkan persetujuan orangtua. Namun
mendapatkan persetujuan orangtua maupun calon mertua bukanlah perkara yang
mudah.
Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia Pingkan Cynthia Belinda Rumondor mengatakan ada beberapa cara yang untuk meyakinkan orangtua dan calon mertua agar merestui hubungan Anda bersama calon pasangan ke jenjang pernikahan.
Berikut ini tips meluluhkan hati orangtua dan calon mertua
untuk mendapatkan restu menurut psikolog Pingkan Cynthia Belinda Rumondor.
1. Menghormati orangtua dan calon mertua
Menurut Pingkan, hal pertama yang harus dilakukan adalah besikap sopan dan ramah orangtua dan calon mertua dengan menunjukkan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh mereka.
"Saat kita punya pendapat, 'pak, bu, ini loh pilihanku', kita perlu menyampaikan. Tips yang pertama, perlu menghormati, artinya respect. Misalnya, (calon) mertua tipikal yang mesti sopan, menjunjung tata krama, ya kita ikuti, kita sesuaikan," tutur Pingkan yang dilansir dari Kantor Berita Nasional ANTARA, Selasa (9/8/2022).
2. Anda dan pasangan harus satu tujuan
Pastikan bahwa Anda dan
pasangan sudah punya satu tujuan yang sama tentang arah hubungan yang akan
dijalani selanjutnya.
"Samain dulu sama pasangan. Satu visi, tau
nanti rumah tangganya mau seperti apa. Ketika sudah satu, baru ceritakan ke
orang tua sehingga mereka juga bisa menghargai pilihan kalian," kata
Pingkan.
3. Mendengarkan pertimbangan
orangtua lebih dulu baru kemudian menyampaikan pendapat
Pingkan mengatakan, setiap orang tua pasti
menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Untuk itu, saat anaknya akan
menikah, orang tua biasanya sangat memperhatikan bibit (garis keturunan), bebet
(status sosial ekonomi), dan bobot (kepribadian dan pendidikan) dari calon
menantunya.
Jika orang tua atau calon mertua tidak merestui
hubungan karena adanya perbedaan dari tiga hal tersebut, menurut Pingkan, Anda
perlu mendengarkan pendapat mereka terlebih dahulu.
"Kita dengarkan kekhawatirannya apa. Kita
bisa bertanya, apa yang ditakutkan, apa yang dibayangkan jika menikah dengan
dia. Mungkin karena ekonomi, adaptasi, dan lain sebagainya," tutur Pingkan.
Setelah itu Anda dan pasangan harus bisa
membuktikan bahwa kekhawatiran tersebut tidak akan terjadi. Jika orang tua
khawatir tentang ekonomi misalnya, tunjukkan bahwa Anda dan pasangan memiliki
tabungan yang cukup untuk membangun rumah tangga.
"Atau takut enggak bisa beradaptasi dengan budaya, jadi enggak bisa melakukan upacara budaya yang biasa
dilakukan, misalnya, 'oh kami sudah mengobrol kok tentang itu, kami enggak keberatan dengan acara budaya itu selama ada
budgetnya'," imbuh Pingkan.
"Jadi, dengarkan dulu dan coba tunjukkan
bahwa kekhawatiran itu tidak terjadi, bahwa faktanya berbeda," pungkasnya.