Wayang Kulit, Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang Diakui UNESCO

Wayang kulit, kebudayaan Indonesia yang diakui UNESCO - (foto by: Wikipedia)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Belum lama ini, Adidas menuai banyak kritikan  setelah menyebut wayang kulit berasal dari Malaysia. 

Pada kenyataannya wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang bahkan telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Wayang merupakan kebudayaan Indonesia pertama yang diakui UNESCO bersama dengan kris.

Dalam situs resmi UNESCO, wayang disebut sebagai seni pertunjukan yang telah mengakar dalam budaya Indonesia. Wayang kulit telah berkembang di kerajaan Jawa dan Bali sejak sepuluh abad lalu dan menyebar ke pulau-pulau lain di Indonesia. Wayang memiliki tampilan datar dengan hiasan rumit dan pernak-pernik di seluruh tubuhnya.

Melansir Wikipedia, wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna "bayangan", hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. 

Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.

Pada tanggal 7 November 2003, UNESCO mengakui wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga.

Pada 2008, wayang kembali ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO. Pertunjukan wayang ditetapkan dalam sesi ketiga Komite Antarpemerintah (3.COM) di Instanbul, Turki pada 4-9 November 2008.

Mengutip situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), pertunjukan wayang dilakukan sebagai sarana hiburan masyarakat zaman dulu dan masa kini. Wayang juga digunakan sebagai media dakwah agama Islam dan umat Hindu. Sebagian lain juga percaya wayang sebagai benda keramat atau totemisme.

Wayang kulit dimainkan di balik layar oleh dalang dengan iringan penyanyi berupa sinden dan musisi yang memainkan berbagai alat musik tradisional Indonesia atau gamelan. Dalang di masa lalu dianggap sebagai ahli sastra binaan yang menularkan nilai-nilai moral dan estetika melalui karya seninya.

Tags :