Waspada, 3 Penyakit yang Mengintai Anak saat Musim Hujan

Ilustrasi - (foto by pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Curah hujan di Sulawesi Selatan saat ini masih tinggi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar bahkan memprediksi beberapa hari kedepan sejumlah wilayah di Sulsel berpotensi dilanda cuaca ekstrem. 

Direktur Utama RSUD Labuang Baji Makassar, Abdul Haris Nawawi menegaskan selama musim hujan ini orangtua perlu memperketat pengawasan ke anak mereka, terutama apa yang dikonsumsinya dan kebersihan lingkungan.

"Jaga kebersihan lingkungan, anak-anak diperhatikan apalagi musim hujan begini kalau keluar pakai jas hujan," ucapnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Jumat (3/2/2023). 

"Orang tua harus selalu wasapda mengawasi anaknya secara ketat dan baik," lanjutnya.

Berikut ini 3 penyakit yang mengintai anak di musim hujan

1. Infeksi Pencernaan

Gangguan pencernaan adalah sekelompok kondisi yang terjadi ketika sistem pencernaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Dirut RS Labuang Baji Makassar mengungkapkan saat ini pasien anak yang dirawat umumnya menderita penyakit pencernaan ini. Gejalanya mirip Demam Berdarah Dengue. Tetapi sebenarnya demam biasa akibatnya infeksi dibagian pencernaan.

"Rata-rata diagnosanya kelainan pencernaan, buang air besar (BAB) tapi bukan gejala DBD," jelasnya. 

Ia juga menjelaskan faktor cuaca menjadi penyebab penyakit ini. Sebab saat hujan, bakteri dan virus lebih mudah berkembang biak yang menyerah imun anak.

"Biasanya itu terjadi karena faktor cuaca," ucapnya.

2. Flu

Flu menjadi penyakit yang paling mudah menyerang anak saat musim hujan. Gejalanya batuk, pusing, demam, dan nyeri tenggorokan.

"Rata-rata hanya demam biasa, setelah di cek hanya flu," kata Abdul Haris.

3. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Deman Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Penyakit ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Abdul Haris mengakui dua bulan lalu, pasien anak di RSUD Labuang Baji didominasi menderita DBD. Namun di bulan Januari dan awal Februari ini sudah tidak lagi.

" Dua bulan kayaknya itu (DBD) muncul tapi sekarang, belum. Aemoga itu tidak terjadi lagi," jelasnya.

Laporan : Darsil Yahya