Ketahui Perbedaan Anosmia Covid-19 dan Pilek Biasa
.jpeg)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Umumnya pasien Covid-19 mengalami gejala anosmia atau hilangan kemampuan indera penciuman. Sifatnya bisa kehilangan penciuman sebagaian atau seluruhnya. Kehilangan ini mungkin bersifat sementara atau permanen.
Namun kehilangan penciuman juga bisa terjadi pada orang yang mengalami pilek biasa. Berikut ini perbedaan antara anosmia Covid-19 dengan pilek biasa.
Sebagaimana dilansir Medical Xpress, ditemukan bahwa pada kasus flu, hilangnya kemampuan penciuman muncul akibat hidung dan saluran napas yang tersumbat. Sementara pada pasien Covid-19, hilangnya fungsi penciuman terjadi karena penyebaran infeksi ke saraf penciuman. Hal tersebut tak mengakibatkan hidung tersumbat.
Selain itu, hilangnya fungsi penciuman pada pasien Covid-19 terjadi lebih parah. Pada pasien Covid-19, hilangnya kemampuan mencium bau diiringi pula dengan ketidakmampuan indera pengecap dalam merasakan makanan, khususnya membedakan rasa pahit dan manis.
Hal yang sama, menurunnya kemampuan indera pengecap, tidak dirasakan pasien pilek. Sedikit pasien pilek mengalami penurunan fungsi indera pengecap, tapi mereka masih bisa membedakan rasa pahit dan manis.
Sebelumnya, studi lain juga telah menemukan beda anosmia pada Covid-19 dan pilek. Pada Covid-19, anosmia terjadi dalam waktu yang lama hingga hampir satu bulan lamanya. Sementara pada kasus pilek, anosmia umumnya membaik dalam waktu satu pekan.