Umar Bin Khattab ‘Singa Padang Pasir’ yang Kuat dan Berani
CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang dijamin masuk surga. Mengutip dari Aku Cinta Islam, A. Rofiq (2016: 16), Umar bin Khattab lahir sekitar tahun 586 masehi sebagai keturunan suku Quraisy yang terpandang dan disegani.
Nama lengkapnya Umar bin Al-Khattab bin Nufail bin Adi bin ‘Abdul Uzza bin Riyah bin ‘Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh Al-‘Adawi. Ia mulai memeluk agama Islam saat berumur 27 tahun.
Dalam Thabaqat Ibnu Saad, 3:324, dijelaskan perawakan sahabat Rasulullah yang berjuluk Al Faruq ini adalah sosok yang tinggi, mampu bekerja dengan kedua tangannya secara seimbang, matanya hitam, dan berkulit kuning. Ada pula yang mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan. Giginya putih bersih dan mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya dengan inai (daun pacar).
Umar bin Khatthab dikenal sebagai sosok yang sangat rendah hati dan sederhana, tetapi tegas dalam menyikapi permasalahan agama. Umar bin Khatthab adalah sosok yang berwibawa. Dalam sebuah hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar.” (HR. Tirmidzi dalam al-Manaqib, hadits no. 3791)
Julukan Singa Padang Pasir
Ada alasan mengapa Umar bin Khattab disebut sebagai Singa Padang Pasir atau Assadullah. Julukan ini ia dapatkan sebelum memeluk agama Islam.
Dalam buku Umar bin Khattab RA, Abdul Syukur al-Azizi (2021:29) dijabarkan Umar memiliki sifat berani dan tegas. Karena kedua sifatnya Umat akhirnya bergelar sebagai “Singa Padang Pasir”.
Selain itu kecepata tangan Umar dalam menggunakan pedang membuatnya juga menyadang julukan ini.
Digambarkan jika kecepatan pedang Umar bin Khattab bagaikan kilat yang membelah angkasa. Karena kelihaiannya ini pula, ia ditakuti dan disegani oleh penduduk kota Makkah. Ketika memeluk Islam ia sangat ditakuti oleh musuhnya, yaitu orang-orang kafir.
Dikisahkan, ia pernah mengendalikan kuda yang sedang mengamuk hanya dengan memegang telinga kuda dan duduk di punggung kuda tersebut tanpa bersandar pada apa pun.