3 Waktu Olahraga yang Disarankan Dokter saat Puasa

Ilutsrasi olahraga - (foto by pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar Olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Namun saat puasa, banyak orang yang menghindari banyak berolah raga karena beranggapan membuat tubuh menjadi lelah. Padahal melakukan latihan fisik atau olahraga dapat dilakukan saat berpuasa di bulan Ramadan.

Spesialis Kedokteran Olahraga, dr Elsye mengatakan ada beberapa waktu yang tepat untuk berolahraga di bulan puasa, yakni:

·         2 jam setelah berbuka puasa

Jangan berolaharga sesaat setelah bebruka puasa. Beri jeda waktu antara waktu bebruka dan waktu berolahraga.

"Waktu yang disarankan 1-2 jam setelah berbuka puasa,"ucapnya yang dikutip dari Antaranews, Senin (11/4/2022).

Elsye menuturkan, bila Anda hanya menyantap makanan dalam porsi lebih sedikit dan ringan setelah berbuka maka beri jeda sejam setelahnya untuk melakukan latihan fisik. Tetapi bila porsi makanan Anda cenderung banyak, maka beri dua jam setelah berbuka puasa sebelum latihan.

·         30 menit sebelum berbuka puasa

Bila Anda merasa masih memiliki cadangan energi, maka boleh saja melakukan latihan fisik atau olahraga sebelum berbuka puasa. Elsye menyarankan Anda melakukannya 30 menit atau satu jam sebelum berbuka puasa.

"Latihan fisik intensitas ringan saja karena kita belum makan, belum memberikan energi pada tubuh. Supaya setelah selesai berolahraga, kita bisa segera memberikan asupan energi ke dalam tubuh," kata dia.

·         1 jam setelah makan sahur

Waktu lain melakukan berolahraga  selama Ramadan juga bisa setelah makan sahur, idealnya satu jam setelah sahur. Anda hanya boleh melakukan latihan intensitas intensitas ringan karena umumnya masih melakukan aktivitas fisik sebelum berbuka.

Untuk mengetahui intensitas latihan, Anda bisa melakukan tes bicara. Latihan dikatakan intensitas ringan bila Anda masih bisa mengobrol dan bernyanyi. Ketika Anda sudah mulai sulit untuk bernyanyi tetapi masih bisa mengobrol nyaman maka latihan Anda sudah masuk intensitas sedang.

"Tetapi kalau sudah tidak bisa bernyanyi, ngomong sudah sepatah dua patah napas mulai terengah-engah berarti sudah masuk intensitas tinggi, jadi sebaiknya diturunkan," saran Elsye.