Ketahui Bahaya dan Cara Atasi Kecanduan Narkoba

Ilustrasi pengguna narkoba - (foto by pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Narkobamerupakan zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang. Narkoba merupakan akronim dari Narkotika, Psikotropika, dan obat-obatan terlarang.

Penyimpangan penggunaan narkoba khususnya di kalangan remaja dapat membahayakan bangsa di kemudian hari. Sebab generasi muda merupakan penerus bangsa justru terkontaminasi dengan zat adiktif penghancur  syaraf.

Mirisnya, kasus narkoba justru kian meningkat dari tahun ke tahun. Di Sulsel, kasus penyalagunaan narkoba juga meningkat 4,2 persen di tahun 2022 jika dibandingkan tahun 2021.

Polda Sulsel mencatat pada tahun 2021 ada 1.942 perkara dengan penyelesaian sebanyak 2.223. Sedangkan pada tahun 2022 penyalahgunaan narkotika diungkap sebanyak 2028 perkara dengan penyelesaian sebanyak 1.860 perkara.

Sementara jenis natkotika yang diamankan yakni 69 Kg sabu, 18 Kg ganja, dan 514.029 butir pil ekstasi. Angka ini untuk tahun 2022.

Lalu mengapa narkoba bisa membahayakan penggunanya?

Bahaya narkoba bukan hanya pada kondisi psikis, tetapi juga membahayakan kesehatan penggunanya.  Dampak terparahnya merusak fungsi organ tubuh dan sifat kerusakannya permanen yang berujung kematian.

Melansir laman resmi Badan Narkotika Nasional (BNN), narkotika bisa merusak diri. Beberapa dampak narkotika untuk diri sendiri yakni:  

1. Dehidrasi

Narkoba yang disalahgunakan dapat menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang, sehingga berakibat badan akan mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Sifat nakotika juga menyebabkan candu. Pada akhirnya tubuh akan kejang-kejang, halusinasi, perilaku agresif dan rasa sesak bagian dada. Dalam jangka panjang, dehidrasi ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

2. Halusinasi

Narkotika dapat menyebabkan halusinasi, namun jika dikonsumsi dalam dosis yang besar juga dapat menyebabkan mual, muntah, rasa takut, serta gangguan kecemasan. Sementara jika dipakai dengan waktu yang lama, narkoba jenis ganja dapat menyebabkan gangguan mental, depresi dan kecemasan yang berlarut.

3. Menurunkan tingkat kesadaran

Dampak pemakaian narkoba dengan dosis yang berlebih akan membuat tubuh terlalu rileks hingga kesadaran menjadi berkurang. Risiko kehilangan kesadaran tersebut membuat kondisi tubuh terganggu, sering bingung dan perubahan perilaku bagi pengguna. Serta dampak yang cukup parah adalah hilangnya ingatan disertai sulitnya mengenai lingkungan sekitar.

4. Buruknya kualitas hidup

Tidak hanya bagi tubuh, narkoba juga berdampak bagi kualitas hidup seseorang. Kualitas hidup juga terganggu dengan hilangnya relasi, keluarga menjadi kacau, kesehatan memburuk dan memicu kematian.

5. Kematian

Dampak yang paling mengerikan yakni overdosis akibat mengkonsumsi obat-obatan ini dalam dosis terlalu tinggi. Narkoba seperti sabu-sabu, opium dan kokain dapat menyebabkan tubuh menjadi kejang-kejang. Jika kondisi tersebut dibiarkan terus menerus, si pengguna dapat menegalami kematian.

Cara Mengatasi Kecanduan Narkoba

Ada 4 cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan narkoba. BNN mencabar cara ini dapat ditempuh tahap demi tahap hingga pengguna benar-benar terbebas dari jerat candu narkoba.

1. Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan tidak hanya oleh dokter tetapi juga terapis. Jika si pemakai mengalami depresi atau bahkan gangguan perilaku, maka terapis akan menyembuhkan efek tersebut baru melakukan rehabilitasi.

2. Detoksifikasi

Mengatasi kecanduan harus melalui beberapa tahapan dan salah satu yang cukup berat adalah detoksifikasi. Di sini pengguna harus 100% berhenti menggunakan obat-obatan berbahaya tersebut.

Hal yang wajar jika reaksi yang akan dirasakan cukup menyiksa mulai dari rasa mual hingga badan terasa sakit. Disamping itu pecandu akan merasa tertekan karena tidak ada asupan obat penenang yang dikonsumsi seperti biasa.

3. Stabilisasi

Setelah proses detoksifikasi berhasil dilewati, selanjutnya dokter akan menerapkan langkah stabilisasi. Tahapan ini bertujuan untuk membantu pemulihan jangka panjang dengan memberikan resep dokter.

4. Pengelolaan Aktivitas

Diperlukan pendekatan dengan orang terdekat seperti keluarga dan teman agar mengawasi aktivitas mantan pemakai. Tanpa dukungan penuh dari orang sekitar, keberhasilan dalam mengatasi kecanduan obat terlarang tidak akan lancar.

 

Banyak pemakai yang sudah sembuh lantas mencoba menggunakan kembali obat-obatan tersebut karena pergaulan yang salah. Karena itulah pengelolaan aktivitas sangat penting agar terhindar dari pengaruh negatif.