Tata Cara Salat Gerhana dan Waktu Pelaksanaannya
![](https://thumb.spotlight.id/image/2022/11/08/dc0e7132447a52ee8b7fe76f99e0d747-Screenshot_20221108-142039_Chrome.jpg)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan akan terjadi fenomena gerhana bulan total dapat diamati dari Indonesia hari ini, Selasa (8/11/2022).
"Durasi totalitas gerhana bulan total pada 8 November 2022 ini akan berlangsung selama satu jam 25 menit 44 detik," dikutip dari laman resmi BMKG.
Untuk wilayah Sulawesi Selatan, khususnya Makassar, masyarakat bisa menyaksian gerhana bulan mulai Pukul 17.09 Wita (awal gerhana). Puncak gerhana terjadi Pukul 19.00 Wita, sedangkan akhir gerhana 20.49 Wita.
Dalam islam saat terjadi gerhana, baik itu gerhana bulan maupun matahati maka disyariatkan untuk melaksanakan salat dua rakaat atau salat kusuf
Sebagaimana yang tercantum dalam hadits yang Abu Mas’ud Al Anshary:
“Sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan dua tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah menjadikan keduanya untuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Dan sungguh tidaklah keduanya terjadi gerhana karena kematian atau kelahiran seorang manusia pun. Apabila kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka sholatlah dan berdo’alah kepada Allah hingga gerhana tersebut hilang dari kalian” (HR. Bukhari no. 1041, Muslim no. 911).
Tata cara shalat gerhana
Adapun tata cara shalat gerhana yang dikutip dari laman muslim.or.id:
- Takbiratul ihram
- Membaca do’a istiftah kemudian berta’awudz, dan membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang.
- Kemudian ruku’, dengan memanjangkan ruku’nya.
- Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’.
- Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
- Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ yang pertama.
- Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’, kemudian berhenti dengan lama.
- Kemudian melakukan dua kali sujud dengan memanjangkannya, diantara keduanya melakukan duduk antara dua sujud sambil memanjangkannya.
- Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
- Tasyahud.
- Salam.
Waktu Pelaksanaan Salat Gerhana
Salat gerhana bulan dimulai sejak terjadinya gerhana hingga bulan muncul kembali.
Apabila bulan sudah muncul kembali, waktu pelaksanaan salat gerhana sudah habis.
Salat gerhana dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan shalat dengan lafaz "As-Shalatu Jamiah". Dalilnya adalah hadits berikut:
"Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah". (HR. Bukhari).